Semarang, IDEAPERS.COM - Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Setyo Wibowo membahas tantangan dan perkembangan Kecerdasan Buatan, menyoroti manfaat AI dan risiko hilangnya kontrol pikiran manusia.
Dalam acara Seminar Nasional bertemakan 'Sepinya Filsafat Kritis di Era Society 5.0' yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), ia membahas topik mengenai AI, salah satu manfaat hingga dampak kedepan bagi peradaban manusia. pada Kamis (17/10/24).
Acara Seminar Nasional bertema ‘Sepinya Filsafat Kritis di Era Society 5.0’, yang diselenggarakan oleh HMJ Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Setyo menyoroti risiko kehilangan kendali pikiran manusia jika bergantung terlalu banyak pada teknologi AI.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Di Ngaliyan Terpopuler Cocok Untuk Liburan!
Menurut dia, hadirnya manusia di media sosial secara signifikan mengubah pola relasi antar manusia. Media sosial dinilai tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial, tetapi juga mempengaruhi cara kita berpikir dan bereaksi terhadap informasi.
"Begitupun perkembangan AI, ini banyak berpengaruh dikehidupan manusia. AI sendiri bisa membantu mempercepat pekerjaan di berbagai bidang, misalnya menolong analisis di bidang astronomi," tuturnya ketika menyampaikan materi di Gedung Q Kampus II FUHum. pada Kamis (17/10/24).
Baca Juga: 7 Peluang Kerja Menjanjikan Jurusan Arsitektur yang Wajib Diketahui!
Setyo sapaan akarabnya lanjut memandang, kecenderungan untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) secara berlebihan dapat mengubah cara kita berpikir dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
"Jangan diremehkan meski hanya alat, dengan sendirinya pelan-pelan akan mengubah manusia, Alih-alih manusia tetap bebas dan otonom di depan alat, karena terlalu sering memakainya," tuturnya.
Ia juga berpendapat, menurutnya pengkontrolan terhadap manusia era sekarang bisa dikontrol melalui AI. Berdasarkan data yang ia peroleh, negara maju sekarang sudah mulai mengelola data-data manusia melalui AI.
"Perusahan luar sana, di Amerika Serikat dan China itu mengontrol data banyak umat manusia," Ujar Dosen Filsafat yang menulis buku Paideia: Filsafat Pendidikan-Politik Platon.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Batal Isi Diskusi di Acara FUHUM, Begini Penjelasannya
Setyo juga menyampaikan Negara dengan manusia yang hanya bisa mengandalkan teknologi di kontrol oleh orang-orang di negara yang memiliki power. Bahkan ia juga tidak menafikan, banyak media sosial yang di ciptakan sebagai iming-iming hiburan namun ternyata hanya dimanfaatkan untuk mengontrol data manusia.
"Negara yang kuat cukup melakukan operasi 'bahasa' dan memanipulasi otak orang dari negara-negara lemah lewat operasi "huburan" yang dimasukkan lewat medsos," tandas Romo Setyo. [Rep.Lena Apriana/Red.Ge]
*) Ikuti Update-an terbaru kami langsung dari ponselmu. Bergabung melalui saluran WhatsApp IDEAPERS.COM klik link berikut ini https://whatsapp.com/channel/0029VaIGd9Q8V0tsJ58rsF3Q
KOMENTAR