Foto Korlap KSR, Muhammad Indra Setyani saat acara PBAK 2024 di lapangan utama UIN Walisongo Semarang pada Jum'at (09/08/24) |
Koordinator lapangan (Korlap) KSR, Muhammad Indra Setyaji mengatakan bahwa waktu persiapan menjelang PBAK 2024 berbeda dengan tahun kemarin.
"Sebenarnya yang saya sayangkan itu tidak seperti tahun kemarin. Kalo tahun kemarin kan itu udah jauh-jauh hari. Kalo sekarang itu dari DEMA sendiri menghubunginya agak mepet H-8 atau H-berapa itu baru menghubungi KSR. Itu juga kitanya agak kelimpungan begitu," jelas Indra.
Indra menjelaskan beberapa persiapan yang dilakukan oleh tim KSR menjelang acara PBAK hari ini.
"Nah persiapannya mulai dari tenda-tenda ini, terus juga pinjem tandu karena tandu dari KSR sendiri kurang. Terus kita juga koordinasi sama pihak poli klinik. Dari KSR juga sudah membuat mapping area, dimana nanti buat evakuasi maba yang sakit. Terus kiranya ada yang memang butuh dirujuk itu mau dibawa kemana itu kita udah pertimbangkan sama DEMA juga. Itu untuk persiapan sebelum hari H. "
Selanjutnya ia menyebutkan telah melibatkan 25 personil yang dikerahkan oleh Tim KSR untuk dibagi menjadi beberapa spot sesuai dengan jumlah tandu.
"Alhamdulillah buat tahun ini cukup banyak ya, sekitar dua puluh lima orang mungkin lebih, buat personil yang ada. Kalo spot memang udah kita bagi jadi menyesuaikan tandu. Tandunya ada enam. Tapi yang dua sudah balik. Nah, itu yang belakang ada dua. Pokoknya setiap sisi lapangan dua dua," ujar Korlap KSR itu.
Mahasiswa prodi Sosiologi itu juga menyampaikan bahwa tidak ada persiapan khusus sebelum PBAK dimulai hanya persiapan bersama Sie Kesehatan Fakultas dari DEMA Universitas dan anggota KSR sendiri.
"Kalo persiapan khusus nggak ada. Sama kayak tahun sebelumnya. Seperti sebelum PBAK mulai kita sudah briefing bareng dengan Sie Kesehatan Fakultas dari DEMA U dan dari temen-temen KSR sendiri. Kita briefing terus juga belajar secara singkat bagaimana menangani kalo ada orang yang sakit ."
Foto Tenda Evakuasi Korps Suka Rela saat acara PBAK tahun 2024 di lapangan pusat pada Jum'at (09/08/24). (Dok.Ideapers.com) |
Korlap kesehatan itu mengatakan bahwa banyak maba jatuh sakit. Ia menyebutkan sebagian besar disebabkan karena magh, asam lambung, serta pingsan akibat kepanasan.
"Total yang sakit sebanyak tiga puluh tujuh orang, dua diantaranya gerd dan dibawa ke klinik. Rata rata yang pingsan karena magh, asam lambung dan kepanasan juga. Kalo asam lambung naik itu kan bisa menyebabkan sesak napas dan pingsan juga. Panas juga kan memengaruhi kondisi tubuh."
Indra juga mengaku sempat keteran karena banyaknya mahasiswa baru yang sakit.
"Kalo keteterannya ya pasti. Karena dari banyak yang pingsan tadi kan temen - temen sudah capek evakuasinya. Capek angkat angkat. Di tenda itu sendiri hanya menyisakan satu atau dua orang dari KSR dan sisanya dari poli klinik. Dari poli klinik sendiri juga kalo nangani banyak orang juga kurang,"
Ia menjelaskan bahwa beberapa mahasiswa yang pingsan itu karena belum sarapan sejak pagi.
"Karena mabanya aja diminta untuk datang kesini jam lima pagi. Rata rata belum makan. Terus snack yang jatahnya buat anak-anak (Tim KSR) itu dibagi ke teman buat maba.
Ia berharap untuk PBAK kedepannya Sie Kesehatan dari Fakultas untuk bisa kooperatif dan tidak terlambat dalam mengirimkan data riwayat penyakit.
Baca Juga : Tak Jalani Seleksi Sebagai Maskot FUHum, Ima Akui Bangga Bisa Wakili Fakultas di PBAK Tahun 2024
"Harapan kedepannya buat temen-temen sie kesehatan dari fakultas, mungkin buat koperatif saja. Dari beberapa fakultas itu ada yang terlambat mengirim data riwayat penyakit. Jadi kita sendiri juga kurang dalam menganalisis riwayat penyakitnya. Jadi kalo penyakitnya macam macam kita juga bingung karena kita bukan mahasiswa kedokteran. Kita belajar secara umum aja. Jadi kita harus belajar lebih lanjut."
Selain itu, mahasiswa sosiologi itu memberikan saran untuk persiapan PBAK tahun depan agar pihak DEMA menghubungi tim KSR dari jauh-jauh hari.
"Untuk evaluasi PBAK dari tim KSR, dari DEMA U sendiri jauh jauh hari harus udah menghubungi KSR. Konfirmasi gimana-gimananya. Mungkin untuk persiapannya juga," jelas korlap KSR saat diwawancara kru IDEAPERS.COM Jum'at (09/08/24).
Terakhir ia beberharap adanya peningkatan fasilitas tenda evakuasi yang lebih memadai untuk acara-acara kedepannya.
"Harapannya kalo bisa tendanya itu sama seperti PBAK tahun 2022. Tendanya pake tenda nikahan. Tidak begitu tertutup tapi lebih proper aja menurutku. Disini juga terlalu panas juga, jadi kurang kipas angin. Cuman kalo kipas sebenarnya ada, tapi dari colokannya sendiri nggak ada, nyari colokannya yang susah," jelas Korlap KSR. [Rep. Nurul Fadilah/Red. Zaqia]
KOMENTAR