Potret As Safinatun Najah atau lebih sering disebut masjid kapal, tampak dari sisi kanan masjid. (Doc: ideapers.com/Rifky) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Masjid As Safinatun Najah atau yang sering dikenal masjid kapal terletak di Ngaliyan, Semarang, sering dikunjungi oleh wisatawan sebagai tempat wisata relegi, masjid kapal terinspirasi dari sebuah bangunan masjid berbentuk kapal dari negara Pakistan.
Masjid Kapal tersebut, dinamakan As Safinatun Najah dikarenakan representasi dari salah satu kitab sendiri yang artinya bahtera umat, masjid yang memiliki panjang sekitar 50 meter tersebut, memiliki ikonik tersendiri dengan memadukan konsep bentuk kapal pada masa nabi Nuh.
Masjid yang ikonik dengan bahtera Nabi Nuh tersebut, menggaet arsitektur negara Pakistan langsung, pada awalnya masjid kapal tersebut difungsikan sebagai tempat ibadah untuk warga sekitar. Namun, sekitar tahun 2016, ketika masih tahap pembangunan masjid kapal sendiri sudah ramai dikunjungi warga sekitar.
Menurut Muhammad, ia menjadi penggurus serta penggelola masjid mengatakan bahwa masjid kapal tersebut memang pada mulanya direncanakan sebagai tempat ibadah dan sosial masyarakat sekitar. Namun menurut pengakuanya, sekitar tahun 2016 pada masa pembangunan sudah ramai dikunjungi masyarakat sekitar untuk menjadi wisata religi.
"Intinya bisa bermanfaat buat umat, soalnya niatnya almarhum itu memang buat sosial," ujarnya.
Ia mengungkapkan, masjid tersebut disumbang langsung oleh salah satu orang timur tengah, ia bernama almarhum Yusuf Muhammad Al Jarudy, sebagai orang yang dipasrahi untuk pembangunan masjid, Muhammad menyebutkan setidaknya dalam masa pembangunan masjid menghabiskan waktu selama dua tahun.
"Awal itu kira-kira tahun 2013 atau 2014 saya jadi orang salah satu yang diminta buat cari tanah yang luasnya kira-kira 3.250 meter," ungkapnya.
"Memang dari sananya minta bentuk kapal, donatur itu minta RAB kapal dari Pakistan sana, awalnya ada masjid kapal itu di Pakistan," kata Muhammad.
Pria yang berasal dari daerah Pekalongan itu mengungkapkan, meski sudah bertambah menjadi wisata religi, harapan donatur, tidak hanya diramaiakan sebagai tempat wisata saja. Namun, sebagai masjid donatur ingin masjid tersebut ramai dan digunakan semestinya untuk keperluan ibadah dan sosial.
"Harapannya donatur yang pasti banyak makmumnya, terus warga sekitar turut aktif, buat meramaikan masjid, tidak wisata saja yang diramaikan" harapnya. [Rep. Rifky,Zidan/ Red. Riska]
KOMENTAR