Puan Yang Tak Berhati

Dalam senyap malam yang sunyi

Sakit merayap di setiap sudut hati

Cinta yang digadang sejati 

Tak disangka meninggalkanku sendiri

Jejakmu terkutuk, dalam bisu yang tak terucap

Bayanganmu menyelinap dalam ruang hening

Rindu menyergap segera, tanpa belas kasihan

Patah hati membeku dalam kekosongan kalbu

Menyisakan luka yang teramat dalam

Tiap detiknya terasa bagai belati

Yang berulang kali menghujam dan menusuk hati

Cinta yang sempat menyala, kini telah padam

Menyisakan kepingan-kepingan pilu yang rapuh

Tanpa solusi, hanya ada kehampaan

Tutur kata manis seakan sulit mengusir kepedihan

Dalam senja kelam, sesak terasa menghukum tanpa ampun

Kau pergi, menyisakanku bersama kehancuran

Oh hati

Haruskah dirimu tersiksa begitu dalam?

Merindu puan yang tak berhati 

Yang bahkan tak peduli haruskah kau hidup atau telah mati

[Wafiq Daniyatun Najwa]