![]() |
Salah satu lokasi PBAK 2023, auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang tampak dipenuhi sampah, pada Minggu (06/08/23). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Beberapa lokasi Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 UIN Walisongo Semarang tampak dipenuhi oleh sampah yang berserakan. Lokasi tersebut di antaranya, jurang asmara (Juras) penghubung antara kampus 2 dan 3, auditorium II kampus 3, serta lapangan utama kampus 3.
Ketua panitia PBAK, Anang Ma'ruf mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi kebersihan selama tiga hari berlangsungnya PBAK (4-6/08/23) dengan menyediakan sejumlah kantong sampah atau trash bag.
Lebih lanjut, ia mengaku pihaknya masih kurang maksimal dalam menyediakan jumlah kantong plasting di sejumlah lokasi PBAK. Sehingga, katanya, menyebabkan masih ditemukan sampah yang berserakan.
"Dari kita (panitia) kurangnya trash bag, kurang optimal penyediannya, masih ada tumpukan sampah di pojokan (tiap titik lokasi PBAK)," ungkap Anang kepada kru LPM IDEA di depan gedung Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH), pada Minggu (06/08/23).
![]() |
Salah satu lokasi PBAK 2023, jalan penghubung antara kampus 3 dan 2, Jurang Asmara (Juras) tampak dipenuhi sampah, pada Minggu (06/08/23). |
Berdasarkan pantauan lapangan Kru IDEAPERS.COM, pada Minggu, (06/08/23) ditemukan sampah yang berserakan di sekitar titik lokasi yang digunakan selama acara PBAK. Salah satunya, pemandangan sampah yang terdapat di area penghubung kampus 2 dan kampus 3, yakni jurang asmara (juras).
Selama PBAK berlangsung, lokasi ini dimanfaatkan sebagai stand yang mempromosikan Organisasi Daerah Mahasiswa (Orda) kepada peserta PBAK.
Menanggapi kebersihan stand orda, Anang menduga hal itu disebabkan penggunaan gelas plastik sekali pakai dan putung rokok yang tidak dibuang pada tempatnya.
"Cup-cup itu paling kelihatan karena mereka (orda) menggunakan sekali aja," terangnya.
Selain itu, pihaknya telah menghimbau pihak orda untuk menjaga kebersihan di sekitar lokasi standnya. Namun, ia menduga miskominikasi penyediaan kantong sampang menjadi penyebab banyaknya sampah.
"Kita (panitia) sudah menginfokan untuk minimal menjaga lingkungan mereka sendiri, mungkin saja ada miskomunikasi untuk menyediakan trash bag," ujar Anang.
Di sisi lain, salah satu pengguna stand orda dari Ikatan Mahasiswa Indramayu Semarang (IKAHASI), Ahmad mengatakan pihak panitia PBAK tidak memberikan koordinasi kebersihan dan penyediaan tempat sampah di sekitar juras.
"Untuk masalah kebersihan belum ditetapkan secara konkrit, belum ditetapkan secara tegas," ujar Ahmad saat ditemui Kru IDEAPERS.COM di stand orda Ikahasi juras, pada Minggu (06/08/23)
"Jadi memang tidak terawasi dan tidak ada fasilitas sama sekali, minimal trash bag itu tidak ada sama sekali," sambungnya.
Sehingga, kata dia, menyebabkan pemandangan sampah yang berserakan di juras terjadi.
"Tidak ada konfirmasi sama sekali terkait sampah dibuangnya kemana. Sehingga beberapa orda membuangnya ke jurang (juras)," lanjut Ahmad.
Namun demikian, ia mengaku pihaknya tidak ikut menyumbang atas banyaknya sampah di juras. Pasalnya, kata dia, stand orda mereka menekankan masalah kebersihan.
"Mungkin ada beberapa orda kurang ada tertanam rasa ingin membersihkan. Sehingga memang beberapa orda membuang sampah ke jurang langsung, gitu," jelasnya.
![]() |
Rumah Pengolahan Sampah Terpadu UIN Walisongo Semarang, pada Minggu (06/08/23) |
Di sisi lain, salah satu petugas Kebersihan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Agus Budi mengatakan selama PBAK produksi sampah cukup masif.
"Jelas pagi kita sudah bersihkan, siangnya kita bergerak lagi sorenya ada juga tapi kadang kalau sore kita udah selesai. Ya paling pagi dan sorenya besoknya lagi," jelas Agus kepada kru LPM IDEA di Rumah Pengolahan Sampah Terpadu UIN Walisongo.
Lebih lanjut, ia bersama tim petugas kebersihan FDK telah melakukan kebersihan di sejumlah lokasi yang menjadi tanggung jawabnya selama PBAK. Salah satunya, ia bersama timnya turut membersihkan masjid kampus 3.
"Di masjid bapak ngangkut udah lima kali (motor bak Tosa) doang lho, iya lima kali untuk hari ini aja ya ini tadi juga sudah berapa kali yang paginya, terus ini masuk siang jadikan berapa karung juga nggak ngitung," ujarnya. [Rep. Zaqia, Rifky Adi/ Red. Dian]
KOMENTAR