Ketua Koordinator Lapangan (Korlap) KSR, Muhammad Hafidz Ali saat diwawancara dalam acara PBAK 2023, di Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Jum'at (04/08/23). (Dok. Idepers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Korps Sukarela (KSR) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memprediksi jumlah Mahasiswa Baru (Maba) yang sakit saat mengikuti acara Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) tahun 2023 lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Ketua Koordinator Lapangan (Korlap) KSR, Muhammad Hafidz Ali mengatakan pada PBAK hari pertama, di pagi hari ini hanya sedikit mahasiswa yang sakit jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
"Perbandingan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, perbandingannya sekitar dari hari pertama sampe jam 09.00 WIB, itu 1:5. Jadi sebelumnya di pagi hari bisa mencapai 40 orang, sekarang nggak," kata dia, ketika diwawancarai Kru LPM IDEA, pada Jumat (04/08/23).
Kata Hafidz, prediksi itu berdasarkan jumlah maba 2023 ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Selain itu, dia menilai suhu cuaca PBAK kali ini juga rendah, sehingga mempengaruhi faktor sedikitnya maba yang sakit.
"Alhamdulillah cuaca sekarang tidak seperti terik tahun kemarin. Sekarang teriknya lebih rendah, jadi tidak terlalu panas. Dan kita harapkan hari ini sampe nanti sore cuacanya tidak bertambah seperti itu," ungkap mahasiswa Fakutas Syari’ah dan Hukum tersebut.
Mahasiswa asal Bandung itu juga menuturkan, KSR mengerahkan 25 anggotanya untuk mengawal Maba di PBAK hari pertama itu. Pihaknya juga menyiapkan fasilitas kesehatan lainnya, seperti tandu untuk istirahat serta ambulans.
Baca Juga : Simak Jadwal Lengkap PBAK UIN Walisongo 2023
"Enam tandu dan satu ambulans stand by (di dekat lapangan utama) dan 3 ambulans yang ditujukan untuk tambahan," tutur dia.
"Tenda dekat fisip (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) ada tiga anggota yang menjaga. Di fisip pojok dekat lapangan 5 orang, lebihnya di lapangan. Dari 25 anggota itu, 20 selebihnya ada di lapangan," lanjut Hafidz.
Selain memfasilitasi tandu, kata Hafidz, ada juga obat-obatan untuk menangani para maba yang sakit. Kata dia, pihaknya juga siap merujuk mahasiswa yang sakit itu ke klinik Pratama UIN Walisongo Semarang jika diperlukan.
"Kita menyediakan untuk membantu kadar gula seperti menyiapkan makanan ringan, obat obatan, oksigen, kasur," ucapnya.
"Nanti yang sakitnya parah diarahkan ke klinik. Kalo di klinik memang butuh rujukan tambahan, kita menganjurkan ke rumah sakit. Rumah sakit yang memang menerima BPJS gitu," lanjut Hafidz.
Berdasarkan informasi terkini ketika acara selesai, Hafidz menyampaikan maba yang sakit mencapai 44 orang. Menurutnya, mayoritas sakit karena kurang makan atau magh serta dipengaruhi cuaca yang mulai terik.
"Untuk update siang ini, total semua ada 44 orang. Untuk pingsan sekitar 8 an," tambah Hafidz.
[Rep. Ayu/Red. Dian]
KOMENTAR