Auliya Pramasti, salah satu mahasiswi dari Universitas Semarang (USM) yang memanfaatkan momen wisuda periode Mei UIN Walisongo dengan berjualan buket, pada Selasa (23/5/23). (Dok.ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Auliya Pramasti, Mahasiswi Universitas Semarang (USM) memanfaatkan momen wisuda periode Mei UIN Walisongo dengan berjualan buket, pada Selasa (23/5/23).
Auliya mengatakan sudah merintis usaha ini selama dua tahun. Omset tertingginya, katanya, bahkan mencapai dua juta dalam sekali event tertentu, salah satunya wisuda.
"Bisa sampe 2 juta, itu dari modal 700 ribuan," ungkapnya saat didatangi kru IDEAPERS.COM, pada Selasa (23/5/23).
Pada awalnya, Auliya menekuni bisnis ini dengan berjualan secara online kepada teman-teman terdekat.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan belum lama menekuni bisnis buket dengan memanfaatkan event wisuda.
"Jualan buket bunga udah dari 2 tahun yang lalu, tapi kalau aktif buat ikut event kaya gini itu baru bulan-bulan ini. Soalnya biasanya itu cuma jualan via online aja," jelas mahasiswi jurusan Psikologi USM ini.
Saat ditanya alasan memilih berbisnis ini, Auliya mengatakan memiliki ketertarikan dalam pembuatan buket.
"Emang tertarik buat bikin kaya buket-buket begini sih," pungkasnya.
Nurul Khusnawati, mahasiswa UIN Walisongo yang berjualan buket di acara wisuda periode Mei 2023 saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM pada, Selasa (23/5/23).(Dok. ideapers.com). |
Selain Auliya, ada juga Nurul khusnawati, mahasiswi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo. Nurul mengatakan, menggeluti usaha buket ini selama setahun.
"Saya pertama kali jualan buket itu dari awal tahun kemarin, berarti sudah satu setengah tahun yang lalu," jelas Nurul kepada Kru IDEAPERS.COM.
Sebelum memutuskan usaha ini, kata Nurul, berawal dari rasa penasarannya melihat bisnis buket yang kerap berseliweran di instagram.
"Idenya tuh awalnya dari instagram, kan sering main instagram sama lihat-lihat, terus nyoba bikin," terangnya.
Seperti Auliya, Nurul mengaku masih baru berjualan buket dalam event semacam wisuda ini.
Dalam menjalankan bisnis ini, katanya, ia lebih sering bertransaksi online melalui whatsapp.
"Kalau jualan itu aku fokus ke online, ke whatsapp, karena marketnya emang dari temen-temen sendiri. Terus kalau jualan kaya gini itu baru dua kali, pas Februari kemarin, sama kali ini" tambahnya.
Saat di tanyai soal kendala berjualan buket, Nurul mengungkapkan harus memikirkan dua hal.
"Kendala itu pertama ada di modal, dua di marketnya," tuturnya.
Hal tersebut, kata Nurul, akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produknya.
"Karena kan aku itu dari awal pengen buat buket yang kualitasnya bagus, apalagi kalau lihat instagram jadi pengen buat yang bagus, tapi kan kalau yang bagus butuh modal mahal," terang mahasiswi asal Kelaten tersebut.
"Terus soal market, karena temen-temen aku juga cuma butuh buket pas waktu tertentu kaya pas wisuda," sambungnya.
Saat ditanya total omset yang dihasilkan dari berjualan buket, Nurul enggan untuk menjawab, lantaran baru dua kali berjualan di event wisuda.
"Nggak berani nyebutin sih, soalnya juga baru dua kali nyoba jualan langsung begini. Tapi kalau soal modal, misal modal awal 150, alhamdulillah bisa balik modal," jelasnya.[Rep. Said Zawawi/ Red. Riska].
KOMENTAR