Potret Kajur AFI, Muhtarom saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM di kantornya, pada Senin (06/03/23). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Sebanyak 20 persen mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, lulus dengan tepat waktu. Mahasiswa lulus dengan tepat waktu menjadi pertimbangan dalam memenuhi akreditasi, baik oleh kampus ataupun Program Studi (Prodi).
Dekan FUHum, Hasyim Muhammad menjelaskan untuk memenuhi persyaratan akreditasi diperlukan persentase sebesar 40 persen.
"Sekarang sudah di atas 20 persen, cuman tidak ada 30 persen," ucapnya, saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM pada, Selasa (14/3/23).
Ia menambahkan, untuk mendapatkan akreditasi A dibutuhkan 60 persen mahasiswa lulus tepat waktu pada saat evaluasi. Jika tidak memenuhi, kata dia, akreditasi akan menurun.
"Padahal persyaratan akreditasi kan harus 40 persen minimal, itu hanya dapat C. Untuk nilai A harus 60 persen. Itu persyaratan baru akreditasi, jadi kalau temen-temen tidak lulus tepat waktu itu akreditasinya hilang, sampean akan lulus dengan tidak terakreditasi," jelasnya.
Selain akreditasi, ia mengatakan mahasiswa yang lulus tepat waktu akan mempermudah pergantian subsidi mahasiswa setiap tahunnya. Katanya, setiap tahun perguruan Tinggi Negeri (PTN) mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak 80 persen.
"Sehingga pemerataan pendidikan subsidi itu tidak hanya nyumber ke sampean tok gara-gara nggak lulus-lulus," ujarnya.
Sampai saat ini, ia menjelaskan pencapaian lulus tepat waktu di FUHum menjadi tantangan yang berimbas pada berkurangnya jumlah kuota mahasiswa baru selanjutnya. Pasalnya, mahasiswa akhir yang mulur lulus menjadikan kuota penerimaan mahasiswa baru berkurang.
"Kita menerima mahasiswanya jadi tidak bisa banyak," tuturnya.
Selanjutnya, Ketua Jurusan (Kajur) Akidah dan Filsafat Islam (AFI), Muhtarom menyebutkan target kelulusan tepat waktu mahasiswa menjadi tuntutan tersendiri bagi akreditas.
"Mahasiswa dalam waktu rentang 4 tahun harus selesai. Akreditasi itu kan menyangkut nasib banyak orang, itu kan menentukan nilai ijazah kan, itu kan akan menentukan. Mencari pekerjaan, mendaftar di lembaga-lembaga yang mensyaratkan prodinya harus akreditasi ini itu," jelas Muhtarom, ketika diwawancarai di kantornya, pada Senin (06/03/23).
Terakhir, Ketua Jurusan (Kajur) Studi Agama-agama (SAA), Sukendar berharap seluruh mahasiswanya dapat menyelesaikan perkuliahan hingga akhir.
"Tugas kita memberitahu 'hei kamu sudah semester ini sudah ini', semoga mahasiswa bisa cari pengalaman yang banyak, tapi jangan lupa apapun itu akademik yang utama. karena mereka mendaftar untuk kuliah untuk akademik. Dan orangtua juga membayai itu, dan kita semua membantu untuk proses akademi," pesannya saat didatangi Kru IDEAPERS,COM di kantornya, pada Selasa (7/3/23).[Rep. Riska/Red. Dian].
KOMENTAR