Dokumentasi: ideapers.com |
Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Semarang, Setyo Sekar Sari berhasil raih predikat wisudawan terbaik FITK periode November 2022 dengan indeks Predikat Komulatif (IPK) sebesar 3,91.
Mahasiswi yang akrab disapa Sekar ini menceritakan pada masa perkuliahannya sempat berniat mangkir karena terkendala Finansial. Sekar mengatakan kondisi itu terjadi dua semester berturut-turut, tepatnya ketika Pandemi Covid-19 sedang marak-maraknya, dan disaat sang Ayah diberhentikan dari pekerjaannya.
"UKT (uang kuliah tunggal) saya golongan 5, sekitar 4 juta lah. Alhadulillah punya temen baik-baik, dipinjemin temen. Semester depannya gitu lagi, dipinjemin lagi," jelasnya ketika diwawancarai Kru IDEAPERS.COM, pada Selasa (08/11/22).
Tidak menyerah begitu saja dengan keadaan, mahasiswi asli Semarang ini mengungkapkan terus mencari solusi agar dirinya tetap bisa melanjutkan perkuliahan. Mulai dari mengikuti banding UKT, mendaftar berbagai beasiswa, hingga menyambi berkerja.
"Apa aja diikutin. Karena belum rezeki, belum ada yang lolos," ucapnya.
Namun, perjuangan mahasiswa angkatan 2018 ini terbayarkan di semester lima. Sekar mengatakan pada saat itu banding UKTnya lolos turun, yang mulanya golongan lima turun ke golongan pertama. Bukan hanya itu saja, beasiswa Baznas pun turut berhasil diraihnya.
"Ibaratnya nol-ya hilang satu, beasiswa juga dapet, jadi bareng. Sujud syukur. Jadi maksudnya yang kemarin pusing mau berhenti dua semester jadi terbayarkan. Karena itu semua. Alhadulillah sampai lulus sekarang ini", jabarnya.
Ketika ditemui kru IDEAPERS.COM setelah wisuda, Sekar mengatakan kelulusan yang diraihnya saat ini tidak terlepas dari dukungan orangtua, teman-teman dan pastinya tekad dari dalam diri sendiri. Kemudian ia mengatakan pentingnya untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi hingga tuntas.
"Yang penting tepat pada waktunya, jangan dipaksa. Jangan berhenti, tetap semangat. Sedikit-sedikit itu harus dikerjakan, sejam-dua jam, jangan cuma dianggurin tugas akhir itu. Nanti enggak selesai-selesai. Ini puncaknya loh tugas akhir, jangan sampai di lepas," pesan Sekar.
Selain bekerja sebagai pengajar di TK Darul Hasanah Genuk, setelah lulus Sekar berencana untuk melanjutkan kuliah ke jenjang S2.
"Karena katanya dapet beasiswa. Abis ini Insya Allah, kalau dapet itu lanjut S2", harapnya. [Rep. Riska/Red. Gita]
KOMENTAR