Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), UIN Walisongo Semarang, Wahyu Rizal Saputra, berhasil menjadi wisudawan terbaik FITK meskipun awalnya diragukan masuk jurusan PAI.
Mahasiswa asal Tanjung Pandan Bangka Belitung ini berhasil lulus dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,92.
Ditahun pertama kuliah, Wahyu mengaku dibuat frustasi ketika ditanyai perihal prospek lulusan dari PAI di dunia kerja. Selian itu, Wahyu juga mengatakan kuliah UIN Walisongo kerap di bandingkan dengan universitas lain.
"Sering denger omongan, lah PAI mau jadi apa di UIN Walisongo. Saya jadi agak frustasi waktu itu kan," ucapnya.
Selain kuliah, ia belajar di Pondok Pesantren Daarun Najaah. Lebih lanjut Wahyu mengatakan kesulitan juga dialaminya ketika awal belajar di pondok pesantren. Pasalnya ia mengatakan dirinya bukan dari belum pernah belajar di pondok pesantren.
"Saya bisa agama, tapi Kitab, bahasa Arab dan lain-lain, saya ngak bisa, (dan) bukan lulusan pondok atau MA (Madrasah Aliyah)," ujarnya.
Di sisi lain, wahyu mengatakan dirinya memiliki motivasi tinggi untuk belajar hal baru.
"Saya mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar baru, saya bawa kitab, saya maju paling depan (dekat) yai," tegasnya.
Kemudian ia mengatakan melalui yainya tersebut, Wahyu menerima nasehat untuk pantang menyerah dalam belajar apapun. Ia mengimbuhkan hal tersebut ia terapkan selama belajar di perkuliahan.
"Meh iso raiso sing penting awakmu belajar, belajar dan terus belajar jangan menyerah. Akhirnya terbiasa dan bisa," ujarnya.
Setelah dirinya lulus, Wahyu berencan untuk tetap belajar di jenjang perkuliahan yang lebih tinggi lagi.
"Rencana mau S2 di Jogja atau Magelang," pungkasnya. [Rep.Riska Apriliza/Red.Gita]
KOMENTAR