![]() |
Papan nama asrama FUPK UIN Walisongo Semarang. |
Semarang, IDEAPERS.COM - Asrama mahasiswa Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK) kini beralih fungsi menjadi Ma'had Al-Jamiah putra UIN Walisongo.
Asrama yang berada di Perum Bukit Walisongo Permai tersebut sudah dihuni oleh mahasiswa baru 2022 penerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sejak Sabtu (30/07/22) lalu.
Sementara itu, 15 mahasiswa FUPK yang sebelumnya menetap diminta pindah dari asrama serta memindahkan barang-barangnya seiring dengan kedatangan mahasiswa baru penerima KIP.
Ketua Supervisior FUPK Muhammad Syaiful Mujab mengatakan bahwa sebelumnya pada Selasa (26/07/22), ia mengumpulkan anggota asrama untuk memberitahukan kebijakan tersebut.
Pada saat itu pula, ia meminta mahasiswa FUPK agar segera mengosongkan asrama sebelum tanggal 1 Agustus 2022 lantaran akan ditempati mahasiswa KIP.
Mujab mengatakan bahwa dirinya hanya menjalankan instruksi dari Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) pada Senin (25/07/22) untuk mengosongkan tempat tersebut.
"Saya dihubungi Pak Dekan, 'Mas Mujab, bisa gak asrama dikosongkan, soalnya mau dipakai mahasiswa Bidik Misi (yang sekarang ini menjadi KIP)," jelasnya saat dikonfirmasi kru IDEAPERS.COM, Jumat (29/07/22).
Ia mengaku keberatan atas pemberitahuan yang mendadak ini. Pasalnya selain tidak semua berada di Semarang, mahasiswa juga belum mendapat tempat tinggal pengganti.
"Kalau memindahkan barang mungkin bisa dalam waktu lima hari, tapi ini kan manusia, butuh waktu untuk mencari kontrakan," ucapnya.
Supervisior FUPK Aninul Yaqin mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha datang ke rumah Rektor UIN Walisongo untuk meminta keringanan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil sesuai yang diinginkan.
"Intinya ya tetap pindah. Sebelumya usul gimana kalau mahasiswa sementara dialokasikan di satu kamar dulu dan dikasih jeda waktu satu semester. Belum ada keputusan, soalnya nanti katanya ada rapat dulu," kata mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir itu, Sabtu (27/07/22).
Sementara itu, mahasiswa FUPK Muhammad Nursutan Indra Mukti mengaku kebingungan dengan pemberitahuan yang mendadak tersebut. Ia tidak tahu barang-barangnya mau ditempatkan di mana setelah pindah asrama.
"Bingung kalau disuuh pindah, mau ditaruh di mana barang-barangnya. Kan seharusnya ada tempat dulu kalo disuruh pindah. Dan sampai sekarangpun kami belom dapat tempat," ungkap mahasiswa asal Brebes. [Rep.Abdul Wahhab/ Red.Gita]
KOMENTAR