Semarang, IDEAPERS.COM- Mahasiswa dari jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) Fakultas Usuluddin dan Humaniora (FUHum), Azka Muhammad berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84 periode Januari 2022.
Selama masa penggarapan tugas akhir, Azka menceritakan bahwa dirinya sempat mendapat wasiat dari almarhum ayahnya untuk bisa lulus di semester tujuh. Ia mengatakan skripsinya bisa di selesaikan dalam jangka waktu empat bulan.
"Dan yang unik lagi waktu dari tahun abah saya meninggal itu, saya masih bimbingan skripsi," tuturnya.
Lebih lanjut, Azka mengatakan selama mengerjakan skripsi ia mendapat kemudahan dari mengajukan judul skripsi hingga proses sidangnya.
"itu ada keunikan nya sendiri, kayak nggak ada kesusahan. Stresnya karena kondisi keluarga itu tadi," ucapnya.
Selain itu, mahasiswa asal Cilacap ini juga menjelaskan bahwa selama kuliah online di rumah, selain disibukan dengan belajar dan mengerjakan skripsi Azka juga sambil merawat orang taunya yang sedang sakit. Kemudian ia mengungkap predikat wisudawan terbaik diperoleh karena hasil baktinya pada kedua orang tuanya sebelum meninggal.
"Orang tua saya dua-dua nya sudah meninggal karena sakit. Bapak saya tanggal 19 November 2021, ibu saya 5 Oktober 2020.
Selama di rumah kan kita juga online, selama itu saya merawat juga sambil belajar, maka saya yakin semua ini berkah dari itu." Ungkapnya, pada Selasa (08/02/2022)
Kondisi tersebut juga yang terus memotivasi Azka untuk terus belajar. Ia berkeinginan untuk terus menjadi lebih baik dari orang tua saya sebagaimana ungkapannya mengutip dari penyair Irak, Al-Rusafi, sebaik baik manusia itu yang punya nasab atau masa lalu yang baik.
"itu motivasi yang saya terima dari guru saya dan pengasuh pesantren sunan tanah arab, Yogyakarta," tuturnya.
Azka juga mengungkapkan keinginanya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Ada keinginan s2, cuman nanti lagi pengen fokus ke orang tua, belum lama meninggal, belum 100 hari, keluarga dulu," pungkasnya. [Rep. Dian Ananda Permata/Red. Gita]
KOMENTAR