Saat Wakil Manager Litbang Kompas menyampaikan materi di #IJC2021
Semarang, IDEAPERS.COM - Wakil Manager Litbang Kompas, Robertus Mahatma Chrysna menegaskan pentingnya jurnalisme data sebagai medium validitas kebenaran di era banjir informasi pada acara IDEA Journalism Class (#IJC2021) di Grand Panorama Hotel, Bandungan pada Sabtu, (18/12/21).
Robertus mengatakan sebenarnya data bukanlah hal baru dalam pengolahan informasi. Karena setiap produk jurnalistik sudah pasti melibatkan data di dalamnya. Untuk memahami mengenai jurnalisme data, kita perlu mengetahui apa itu data dan informasi serta prosesnya dalam mencapai bentuk pengetahuan dan kebijaksanaan.
"Data dapat dilihat dari aspek who, what, where dan when. Sedangkan di dalam informasi ada unsur yang lebih lengkap yaitu why dan how," tutur Robertus.
Selanjutnya, ia menjelaskan perbedaan antara data, informasi, serta pengetahuan yang terkandung di dalam produk jurnalistik. Data menjadi fakta mentah atau sumber dari realitas yang nantinya diolah sebagai informasi. Rangkaian informasi inilah yang menjadi produk yang siap untuk dikonsumsi serta menjadi bahan dialektika pengetahuan.
"Informasi lebih mudah untuk diukur, divisualisasikan, serta dianalisis untuk tujuan tertentu dan mudah tersampaikan ke publik," kata Robertus ketika diwawancara oleh Kru IDEAPERS.COM.
Baca Juga: Pertajam Kemampuan Jurnalisme Data, Literal dan Digital, LPM IDEA Gandeng Empat Media Nasional
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan kemudahan akses serta cepatnya laju informasi saat ini membuat orang tidak lagi mudah percaya dengan informasi yang disampaikan jurnalis. Orang-orang lebih mudah untuk mempercayai informasi yang didapat dari sumber perseorangan.
"Contohnya, banyak orang yang takut naik pesawat karena khawatir mengalami kecelakaan. Hal ini seperti sudah menjadi mindset bahwa naik pesawat memiliki resiko yang tinggi. Padahal, data menunjukkan fakta yang berbeda bahwa kecelakaan di darat tercatat lebih tinggi dibandingkan kecelakaan udara," jelasnya.
Robertus menyampaikan keprihatinannya bahwa era banjir informasi membuat data menjadi lebih relevan. Sehingga perlu ada cara atau medium yang menjembatani masyarakat dengan validitas data serta kebenaran dalam memperoleh informasi.
"Jurnalisme data dapat menghindari kekeliruan di dalam penyampaian berita serta mempermudah pembaca dalam memperoleh informasi yang faktual serta kredibel," pungkasnya. [Rep.Alfi/Red.Gita]
KOMENTAR