Semarang, IDEAPERS.COM - Devina Meisyarani, mahasiswa baru jurusan Manajeman Pendidikan Islam UIN Walisongo mengaku senang saat pertama kali mengikuti kuliah tatap muka terbatas yang dimulai pada Senin (11/10/21).Ia mengatakan, kuliah tatap muka di kampus UIN Walisongo memberikan suana belajar baru setelah sebelumnya dilakukan secara daring.
"Alhamdulillah senang kak, seru banget bertemu teman baru," ujarnya kepada kru IDEAPERS.COM.
Senada dengan Devina, Faninta Sofiatin, mahasiswi jurusan managemen pendidikan islam menyambut gembira perihal tersebut. Ia mengatakan, kuliah tatap muka membuatnya lebih akrab dengan temannya meskipun sebelumnya pernah bertemu lewat meet up kelas.
"Seneng sih, bisa bertemu dengan teman yang semulanya komunikasinya hanya lewat online," katanya.
Sebelum ini, proses pembelajaran di UIN Walisongo dilakukan secara daring sejak 15 Agustus 2021. Adapun kebijakan pemberlakuan kuliah tatap muka ini dilandasi kasus covid-19 yang mengalami perbaikan hingga status PPKM di Kota Semarang turun menjadi level dua.
Perbedaan Daring dan Tatap Muka
Dalam pelaksanaannya, Devina menilai bahwa kuliah tatap muka lebih efektif daripada daring karena dosen dapat menyampaikan materinya secara langsung.
"Kalau offline lebih mudah dan cepat memahami materi. (Kalau online) bisa (paham) kak, tapi vibes-nya tentu beda, lebih enak offline," ungkapnya.
Walaupun ia mengaku bahwa dalam praktik kuliah tatap muka mengharuskannya berpindah-pindah kelas antara kampus 2 dan 3.
"Paling capek karena harus matkul satu dan lainnya berbeda kelas," kata Devina.
Hal serupa juga dialami Faninta yang merasa kelelahan dengan berpindah-pindah kelas saat pergantian mata kuliah. Kendati ia masih beradaptasi dengan kuliah tatap muka.
"Kalau offline kan tenaga juga, kalau online kadang gak fokus dan mumet layar terus," terangnya saat ditemui kru IDEAPERS.COM, Selasa (12/10/21).
Penerapan Protokol Kesehatan
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Syafi'i mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kuliah tatap muka, UIN Walisongo sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Penerapan protokol kesehatan sudah disosialisasikan kepada para dosen pengampu dan juga dibantu mahasiswa program Bidikmisi yang menjadi relawan satgas covid-19.
"Yang mengawasi secara langsung ya dosen pengampunya di dalam kelas, dan juga menyediakan handsanitizer dan tepat mencuci tangan di beberapa tikik," jelasnya saat diwawancarai kru IDEAPERS.COM di Kantor Dekanat FUHum.
Faninta mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan di UIN Walisongo berjalan cukup baik seperti petugas yang mengecek di setiap ruang kelas dan gerbang kampus. Meskipun begitu ia melihat banyak mahasiswa yang melanggar tata tertib.
"Di kelas pakai masker walaupun tidak dua lapis," ungkapnya.
Terkait hal itu, menurut Devina, tata tertib kuliah tatap muka terbatas di UIN Walisongo memang sudah sesuai standar, walaupun ia lupa memakai masker dua lapis.
"Jujur saya kemarin lupa kalo ada aturan memakai masker dua lapis jadi saya cuma make satu lapis. Kemarin juga belum ada (petugas yang mengawasi prokes) tapi nggak tahu mungkin di kelas yang lain atau di fakultas lain," ungkap Devina. [Rep. Wahhab/ Red. Mahfud]
KOMENTAR