Semarang, IDEAPERS.COM - Dampak pergantian sistem perkuliahan di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ternyata juga dirasakan oleh mahasiswa semester tua. Mereka yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya merasa terganggu karena sistem tersebut.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Muhammad Zamakhsyari Dhofir, mahasiswa Jurusan Biologi Umum. Ia mengatakan bahwa semua aktivitas yang dilakukan terganggu dan tidak bisa dikerjakan. Karena di kondisi yang saat ini, ia tidak bisa mengambil data secara langsung di lapangan.
"Persiapan yang sudah matang di pengerjaan skripsi terhenti seketika sejak tersebarnya corona," ungkapnya ketika diwawancarai Kru IDEAPERS.COM.
Ia juga mengatakan proses penyelesaian skripsi di tengah pandemi kurang efektif. Hal ini bisa dilihat ketika ia bimbingan online tapi masih kesusahan mencari sinyal di daerahnya.
"Apalagi bimbingan online yang menggunakan virtual zoom. Suara dosen yang sering putus-putus ketika bimbingan online," katanya.
Senada dengan Dhofir, Gita Ratnasari mahasiswa semester 7 Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir itu mengatakan jika selama pengerjaan skripsi selama pandemi, menemukan banyak kendala. Baginya, kurangnya referensi menjadi kendala utamanya.
"Kita juga butuh banyak referensi. Tidak cukup jika dari jurnal-jurnal saja," imbuhnya.
Meski begitu, tidak semua mahasiswa merasa kesulitan saat pengerjaan skripsi. Seperti yang dikatakan oleh Siti Raudlatul Jannah mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi. Menurutnya proses penyelesaian skripsi selama pandemi malah lebih mudah.
"Prosesnya mudah dari pengajuan judul, kita bisa mengupload langsung di web akademik, bimbingan juga online, dan tentunya lebih hemat kertas dan biaya," tuturnya.
Mahasiswa semester tujuh itu juga mengatakan jika proses pengerjaan skripsi saat kondisi sekarang ini, hanya dibutuhkan kreatifitas dan jangan mudah larut dalam keadaan.
"Harus menjadi mahasiswa yang kreatif. Berarti seharusnya bisa melihat sisi baik dari keadaan corona ini," tegasnya.[Rep.Rida,Fauzan,Rudi/Red.Me]
KOMENTAR