
Senyum menjadi respon alami tubuh ketika ingin menunjukkkan sesuatu kepada orang lain dan berbagi kebahagiaan kepada orang terkasih. Senyum bisa memicu sistem kerja otak. Sebab antara pikiran dan tubuh memiliki keterkaitan. Pada otak bagian luar (korteks frontal) sebelah kiri yang berfungsi sebagai pusat atensi (perhatian) dan bicara, area ini juga merespon kebahagiaan.
Pertanyaannya, berapa kali kita tersenyum dalam sehari? Ketika bertemu teman atau rekan kerja, apakah kita tergolong tipe yang murah senyum? Wajah seseorang memiliki 44 otot yang bisa menampilkan 5,000 tipe ekspresi yang berbeda.
Ternyata, senyum tidak hanya baik untuk kesehatan tetapi juga bagi kehidupan sosial. Inilah alasan mengapa kita harus tersenyum?
Menimbulkan perasaan bahagia
Senyum bisa merangsang rasa senang dan bahagia meski mood sedang tidak baik. Dengan tersenyum berarti kita mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita sedang bahagia. Kemudian tubuh akan melepaskan hormon endhorpin yang membuat kita terasa lebih baik. Jadi, meskipun sedang sedih, cobalah untuk tetap tersenyum.
Menularkan rasa senang
Sebuah riset menunjukkan senyum itu menular. Untuk membuktikannya, cobalah rasakan ketika kita berada di dekat seseorang yang baru saja mengalami hal fantastis dalam hidupnya. ketika melihat dia tersenyum bahagia, maka kita secara tidak sadar juga akan tersenyum. Sebab sebuah studi menunjukkan melihat orang tersenyum, otot di wajah kita akan terangsang untuk ikut tersenyum.
Lebih menarik lawan jenis
Menurut American Academy of Cosmetic Dentistry, 96 persen orang dewasa yang tersenyum akan terlibah lebih memukau bagi lawan jenisnya. Jadi, ketika kita ingin memikat hati sang pujaan hati, sering-seringlah tersenyum ketika berada didekatnya.
Mengurangi stres
Kapanpun kita mengalami stres, cobalah untuk menarik nafas yang panjang dan tersenyumlah. Senyum bisa mengurangi kecemasan. Saat tersenyum otak akan menerima sinyal bahwa kita sedang bahagia dan secara otomatis tubuh akan lebih rileks, nafas lebih pelan, dan jantung tidak akan berdegup kencang. Jika kita mampu mengelola stres , tekanan darah akan lebih stabil, sistem pencernaan lebih baik, dan gula darah akan lebih terjaga.
Membuka lebih banyak kesempatan
Ketika menjalani wawancara kerja, bukan hanya penampilan fisik yang perlu diperhatikan. Pembawaan diri yang positif ditambah senyuman juga tidak kalah penting. Dalam penelitian dari Personality and Social Psychology Bulletin pada 2009, sejumlah orang diminta untuk melihat foto dari 123 orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Di dalam foto itu, terdapat dua ekspresi: netral dan senyum. Mereka yang tersenyum dinilai memiliki pribadi menyenangkan, percaya diri, bertanggung jawab, dan stabil. Dengan kesan yang seperti itu, tersenyum saat wawancara kerja bukankah akan membuka ksempatan yang lebih banyak?
Merangsang tawa
Berawal dari senyum, bisa merangsang seseorang untuk tertawa lebar bahkan histeris. Banyak studi menyebutkan tertawa memiliki manfaat bagi kesehatan. Seperti membakar kalori, melatih otot perut, melencarkan peredaran darah, menurunkan level gula, meningktkanan sistem imun, dan juga meningkatkan kualitus tidur.
Selain itu tersenyum akan membuat perasaan jauh lebih baik dan positif. Dengan merasa positif, hidup akan terasa lebih tenang dan damai.
[Firda]
KOMENTAR