Kumpulan aksi mahasiswa di samping kampus II UIN Walisongo |
Semarang, IDEAPERS.COM - Ketidakpuasan mahasiswa UIN Walisongo terhadap besaran keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberikan pihak kampus di masa pandemi Covid-19, berujung aksi di Depan Gedung Rektorat UIN Walisongo, Kamis (18/6). Selain itu, aksi virtual pun dilakukan dengan hastag #uinwalisongomelawan.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Walisongo tersebut mendatangi Gedung Rektorat UIN Walisongo, agar tuntutan keringanan UKT bagi mahasiswa terdampak Covid-19 bisa terpenuhi. Sementara #uinwalisongomelawan sempat menempati trending Twitter selama sekitar 10 jam, dengan mendapatkan 17 Ribu lebih cuitan.
"Serangkaian aksi fisik dan aksi virtual ini menjadi respon mahasiswa terhadap pimpinan kampus yang dinilai sepihak dalam menetapkan kebijakan," jelas Koordinator lapangan aksi, Munif, saat dihubungi IDEAPERS.COM, Jumat (19/6/2020).
Sebelumnya, Mandataris Ketua SEMA UIN Walisongo, Rizal Alfian Achmad, sudah mencoba melayangkan surat permohonan audiensi ke pihak rektorat pada Senin, (15/6). Namun surat tersebut hanya bisa sampai pada Satpam kampus, mengingat di masa pandemi Covid-19 ini.
"Waktu itu (Senin) suratnya hanya sampai di depan gerbang soalnya mahasiswa dilarang masuk kampus. Belum tahu apakah sudah diberikan ke rektor atau tidak," ujar Rizal.
Permohonan audiensi tersebut belum juga mendapatkan jawaban, lanjut Rizal, justru sudah terbit dulu surat keputusan rektor tentang keringanan UKT mahasiswa terdampak Covid-19. Itulah yang menjadi alasan aksi ke rektorat harus dilanjutkan.
Surat keputusan rektor yang terbit, Rabu (17/6) tersebut, dinilainya memberatkan mahasiswa. Sehingga ia bersama Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo mendatangi langsung ke rumah Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq untuk menanyakan kelanjutan audiensi terkait keringanan UKT, malamnya.
Saat menanyakan perihal kebijakan UKT, Rizal mengaku, justru mendapatkan peringatan dari Imam Taufiq untuk tidak memasang spanduk yang beredar di sekitar kampus beberapa hari lalu.
Berdasarkan pantauan redaksi, di sekitar kampus UIN Walisongo terdapat spanduk yang berisi keluhan mahasiswa. Bahkan ada spanduk yang dipasang tepat di bawah foto diri Imam Taufiq. "Kuliah rebahan, mahasiswa tetap jalan," bunyi spanduk itu.
Kepada kru IDEAPERS.COM, Rizal menuturkan kalau rektor tidak segan-segan akan memidanakan mahasiswa yang melakukan protes lewat spanduk atau atribut tulisan di fasilitas umum.
"Ia mengatakan bisa memidanakan mahasiswa yang mengganggu ketertiban umum, dalihnya itu," katanya.
Selain itu, Rizal juga mendapatkan peringatan agar mahasiswa ketika menyampaikan kritik prihal UKT di media sosial tidak perlu menyertakan foto diri Imam Taufiq.
"Beredar akun sosmed yang pernah ada fotonya pak Imam, bisa dilaporkan dengan dalih mengganggu ketertiban umum," ungkapnya.
Aksi pun digelar di rektorat UIN Walisongo dengan ratusan massa hingga Kamis petang namun belum membuahkan hasil karena rektor UIN Walisongo meninggalkan rektorat. [Rep.Firda/Red.Mahfud]
KOMENTAR