Tuhan menurunkan hujan sebagai rahmat
Begitu pula mendatangkan rizki tanpa sekat
Namun memberi perasaan dengan penuh tirakat
Bagaimana tidak?
Bahagia yang hari ini kurajut
Hampir saja dijemput maut
Ya, hadirmu kembali menyusutkan nyaliku,
Sepersekian detik aku gila,
Datangmu menemuiku bagai penjahat dalam kegelapan,
Mengancamku penuh ketakutan,
Agar kembali pada masa lalu
Ah! Lemah sekali aku
Hanya karena rayuanmu,
Amnesia datang secepat ini kepadaku
Sampai aku lupa hobimu,
Datang dan pergi tanpa permisi kepada setiap wanita,
Bola mata teduh itu menatapku dengan penuh keyakinan,
Seakan berkata, “apa kabar? ini aku yang masih sama seperti dahulu,”
Sedang aku,
Sibuk memahami sorot mata dan senyum melankolismu
Betapa canggungnya,
Bertemu sekedar bertanya kabar,
Bersua dengan rindu yang memuncak dalam diam,
Dan dipertemukan dalam waktu bagian kamu sudah bersama yang lain,
[Rida]
KOMENTAR