![]() |
Guru Besar UIN Ilmu Manajeman Pendidikan UIN Walisongo, Fatah Syukur/ Doc. Istimewa |
lebih kreatif dalam menghadapi tantangan zaman. Ia juga mengungkapkan bahwa UIN Walisongo harus siap menyambut kebijakan 'Kampus Merdeka' dari Kemendikbud tersebut.
"Dikatakan siap atau tidak, saya kira harus siap. Dan saya optimis dengan pimpinan-pimpinan yang dilihat masih muda itu kreatif dan inovatif," ujarnya.
Fatah melanjutkan, saat ini para pimpinan UIN Walisongo tengah menggencarkan pembangunan dan melakukan inovasi dalam beberapa program demi meningkatkan kualitas lembaga pendidikan.
"Baru saja kita mendapat nomor dua Green Campus perguruan tinggi Islam se-Indonesia, itu kan sudah menunjukan adanya usaha dan inovasi. Kemarin juga ada rumah moderasi beragama yang baru saja diresmikan Kemenag," jelasnya kepada kru IDEAPERS.COM, Selasa (04/02/20).
Menurutnya, kebijakan Kampus Merdea Nadiem Makarim membuka peluang bagi perguruan tinggi dan mahasiswa itu sendiri untuk lebih survive dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
"Perguruan tinggi diharapkan tidak hanya sebagai lembaga tinggi yang mercusuar. Harus relevan dengan perkembangan zaman dan relvansi dengan kebutuhan-kebutuhan kekinian," ujar Fatah.
UIN Walisongo telah mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak Maret 2019. Saat ini UIN Walisongo juga menempati peringkat keempat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) versi Webometrics. [Rep. Mahfud/ Red. Ma]
KOMENTAR