
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membuat gebrakan baru di dunia pendidikan Indonesia. Kali ini Nadiem meluncurkan kebijakan 'Merdeka Belajar' untuk perguruan tinggi bertajuk 'Kampus Merdeka'
Dalam kebijakan Kampus Merdeka, mahasiswa diberikan hak untuk belajar tidak hanya di dalam kelas. Kegiatan di luar kelas bisa menjadi Satuan Kredit Semester (SKS). Karena di kebijakan baru ini, SKS tidak diartikan sebagai "jam belajar", melainkan "jam kegiatan".
Nah, apa saja kegiatan luar kelas yang bisa dihitung SKS?
Dilansir dari Kompas.com, ada 8 kegiatan luar kelas yang bisa dijadikan SKS dalam kebijakan Kampus Merdeka. Pertama adalah magang/pratik kerja. Dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan bisa menerapkan teori yang sudah diajarkan di kampus.
Kedua, yaitu proyek di desa. Proyek ini sebenarnya bisa dikatakan mirip dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun di sini mahasiswa akan dilibatkan secara langsung pada proyek yang ada di desa. Tujuannya tidak lain untuk membantu masyarakat guna meningkatkan perekonomian, insfrastruktur dan aspek lainnya menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, mengajar di sekolah. Dengan kegiatan ini, mahasiswa akan melakukan kegiatan mengajar seperti halnya seorang guru. Nantinya mahasiswa akan mengajar di SD, SMP, atau SMA dalam beberapa bulan dengan lokasi sekolah bisa di pedesaan, perkotaan, bahkan di daerah terpencil.
Keempat, pertukaran pelajar. Dengan mengikuti pertukaran pelajar, mahasiswa bisa mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri.
Kemudian, penelitian atau riset. Bagi mahasiswa yang menggeluti dunia riset, sebaiknya ikut kegiatan ini. Karena hal ini dapat dihitung sebagai SKS di kebijakan Kampus Merdeka.
Keenam, wirausaha. Selain bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, kegiatan wirausaha di Kampus Merdeka juga bisa menjadi SKS, namun dengan syarat bukti penjelasan atau proposal kegiatan serta bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai.
Ketujuh, studi atau proyek independen. Kegiatan dengan mengembangan proyek berdasarkan topik sosial khusus serta bisa dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain patut dicoba mahasiswa di Kampus Merdeka, guna mengganti kegiatan perkuliaan di dalam kelas.
Terakhir, proyek kemanusiaan. Selain mendapatkan pengalaman dalam bidang kemanusiaan, kegiatan sosial ini juga bisa menjadi kegiatan luar kampus yang dinilai SKS.
Nah itu kegiatan-kegiatan luar kelas yang bisa menjadi SKS di kebijakan Kampus Merdeka. Namun kegiatan tersebut harus dibawah bimbingan dosen atau pengajar serta kegiatan yang diambil memiliki bobot sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS.
Jadi, kamu mau coba kegiatan mana nih? [Zamzami]
KOMENTAR