
Semarang, IDEAPERS.COM - UIN Walisongo melepas 1.200 mahasiswa untuk menjalankan program kuliah kerja nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke- 9 tahun 2020. Pelepasan dipimpin langsung oleh Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq di Auditorium 2 Kampus III, Kamis (09/01/20).
Imam Taufiq menegaskan kepada mahasiswa bahwa KKN bukanlah liburan. Menurutnya KKN menjadi bentuk pengabdian diri kepada masyarakat.
"KKN itu tidak jalan-jalan, KKN itu tidak selfie, tetapi KKN adalah mengabadikan diri untuk masyarakat dan umat," tegasnya.
Baca Juga: 9 Program Simpel Tapi Ampuh untuk Kamu yang Akan KKN
Adapun peserta KKN MIT ke- 9 tahun 2020 ini berasal dari tujuh fakultas di UIN Walisongo. Terbanyak dari Fakultas Sains dan Teknologi yang berjumlah 228 mahasiswa. Untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi berjumlah 207 serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 180 mahasiswa.
Sementara pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 187 mahasiswa. Lalu Fakultas Syariah dan Hukum dengan jumlah 162 mahasiswa. Dari Fakultas Ushuluddin dan Humaniora serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan masing-masing berjumlah 88 dan 82 mahasiswa.
Sebanyak 1.200 mahasiswa itu akan melakukan pengabdian di empat wilayah. Antara lain Kota Semarang, Demak, Jepara, dan Boyolali. Masa KKN berlangsung selama 45 hari, mulai 14 Januari sampai 27 Februari 2020.
Baca Juga: 6 Hal Penting yang Perlu Kamu Persiapkan Sebelum Berangkat KKN
Imam Taufiq meminta mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater UIN Walisongo saat berada di masyarakat.
"Jaga nama baik almamater, jaga sikap dan perbuatan saat di lokasi KKN. Karena kalian semua adalah barometer sekaligus duta UIN Walisongo ke masyarakat," katanya.
Selain itu ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan saat musim hujan yang terjadi pada bulan ini. Terlebih ketika menjalankan pengabdian di masyarakat nanti.
"Mahasiswa selalu menjaga kesehatan dan kemanan. Kurangi jalan-jalan ketika melaksanakan KKN. sebab akhir-akhir ini cuaca cukup ekstrem, maka kesehatan dan keamanan diri adalah hal yang sangat penting," ujar Imam. [Rep. Mahfud/ Red. Ma]
KOMENTAR