Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa UIN Walisongo yang tengah menjalani masa kuliah kerja nyata (KKN) melakukan beragam program. Program tersebut menyangkut aspek keagamaan, ekonomi, lingkungan hidup, pembangunan desa, dan lain sebagainya.
Seperti tim KKN UIN Walisongo Posko 88 Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang menanamkan spirit keislaman santri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dengan kegiatan Festival Anak Sholeh. Kegiatan ini diikuti 47 peserta yang berasal dari enam TPQ yang ada di Desa Ujung-ujung.
Berbagai lomba keagamaan seperti lomba azan, hafalan doa harian, hafalan juz ‘amma, dan lomba cerdas cermat meramaikan Festival Anak Sholeh yang digelar di Masjid Ar-Rahman Desa Ujung-ujung, Pabelan, Semarang, pada Minggu (02/11/19)
Ketua Panitia Festival Anak Sholeh, Diah Arwaningsih mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar generasi muda mempunyai semangat dalam belajar dan mengamalkan ilmu agama.
“Menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah dan lebih bersemangat belajar ilmu agama untuk kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Rohmat, pengajar TPQ mengungkapkan bahwa Festival Anak Sholeh menjadi ajang silaturahmi antar santri.
“Acara ini sebagai ajang para santri se-Desa Ujung-ujung untuk ta’aruf saling mengenal," ujarnya.
Ia melanjutkan, santri tidak boleh minder dalam belajar, selalu istiqomah mengaji bukan hanya saat duduk dibangku sekolah dasar melainkan terus menerus secara berkelanjutan.
"Semoga kedepannya semakin tambah maju dalam mendidik anak-anak," imbuh Rohmat. [Rep. Mahfud/ Red. Ma]
Seperti tim KKN UIN Walisongo Posko 88 Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang menanamkan spirit keislaman santri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dengan kegiatan Festival Anak Sholeh. Kegiatan ini diikuti 47 peserta yang berasal dari enam TPQ yang ada di Desa Ujung-ujung.
Berbagai lomba keagamaan seperti lomba azan, hafalan doa harian, hafalan juz ‘amma, dan lomba cerdas cermat meramaikan Festival Anak Sholeh yang digelar di Masjid Ar-Rahman Desa Ujung-ujung, Pabelan, Semarang, pada Minggu (02/11/19)
Ketua Panitia Festival Anak Sholeh, Diah Arwaningsih mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar generasi muda mempunyai semangat dalam belajar dan mengamalkan ilmu agama.
“Menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah dan lebih bersemangat belajar ilmu agama untuk kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Rohmat, pengajar TPQ mengungkapkan bahwa Festival Anak Sholeh menjadi ajang silaturahmi antar santri.
“Acara ini sebagai ajang para santri se-Desa Ujung-ujung untuk ta’aruf saling mengenal," ujarnya.
Ia melanjutkan, santri tidak boleh minder dalam belajar, selalu istiqomah mengaji bukan hanya saat duduk dibangku sekolah dasar melainkan terus menerus secara berkelanjutan.
"Semoga kedepannya semakin tambah maju dalam mendidik anak-anak," imbuh Rohmat. [Rep. Mahfud/ Red. Ma]
KOMENTAR