![]() |
Judul: Makmum
Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
Tahun Rilis: Agustus 2019
Durasi: 95 menit
|
Disutradarai oleh Reza Pahlevi, film ini mengisahkan tentang seorang pelajar putri yang merasakan pengalaman horor saat sendirian di asrama yang kosong. Cerita dimulai ketika tokoh utama akan melakukan salat malam. Gagang pintu bergerak seakan ada yang masuk ke kamar. Karena sedikit mengejutkan, ia keluar dan melihat sekitarnya, ternyata tidak ada apapun. Akhirnya, ia memutuskan untuk memulai salatnya.
Tidak lama setelah memulai salatnya, terdengar sosok yang mengikuti bacaan takbir di belakangnya. Makmum dengan mukena warna putih menjadikan malam itu semakin menankutkan. Salam kedua menutup ketakutan remaja ini. Ditengoknya ke kiri, tidak ada apapun di sampingnya. Ia mengecek kamar teman-temannya, mengira ada teman yang sedang bercanda. Tetapi gawai di tangannya menunjukkan pesan dari teman seasrama bahwa tidak ada seorang pun yang masih di asrama kecuali dia.
Ketika menonton film ini, akan ada ketegangan tersendiri. Tokoh utama mampu menunjukkan rasa was-was ketika sedang salat. Ini menggambarkan, rasa takut yang muncul membuat kondisinya tidak tenang dan tidak nyaman. Pemilihan musik yang digunakan pun mampu mempengaruhi emosi penonton.
Banyak yang menuliskan komentar di laman Youtube film Makmum. Seperti yang dituliskan oleh pemilik akun Kemal Pasha, "Harus diacungi jempol, bisa membuat penontonnya terbawa suasana. Setuju Makmum difilmkan." Ada juga yang berkomentar sebaliknya. Akun FD Entertainment menuliskan bahwa film seperti ini hanya membuat orang takut salat malam.
Terlepas dari bagaimana pemaknaan isinya, nyatanya film ini mampu menarik perhatian dari industri perfilman Indonesia. Film ini juga membuat renungan bagi penonton tentang bagaimana harus menyikapi rasa takut. Ketakutan berlebih cenderung membuat diri menjadi ragu. Tidak melulu rasa takut pada makhluk halus, tetapi juga ketakutan terhadap sekitar bahkan potensi diri sendiri.
Rasa takut ini dapat mengurangi percaya diri seseorang. Membuat orang yang terlalu takut kesulitan menjalani segala sesuatu karena merasa tidak percaya diri atau tidak mampu. Ini juga mempengaruhi jiwa orang tersebut. Semakin ia tidak bisa mengontrol dan terbawa dalam ketakutan itu, bukan tidak mungkin menjadikannya selalu diliputi rasa cemas bahkan depresi.
Ketakutan dan kecemasan bisa diatasi dengan menumbuhkan rasa percaya terhadap diri sendiri. Meminimalisir imajinasi-imajinasi tentang hal buruk dan terus mengembangkan potensi diri. Di dalam ajaran agama, beribadah bisa membantu menentramkan batin, bukan sebaliknya.
Keberadaan makhluk yang berbeda dimensi dengan kita, memang tidak bisa dimungkiri. Akan tetapi, keberadaan dunia pada dimensi lain tersebut tidak sepantasnya membuat kita segan untuk tetap melaksanakan kewajiban sebagai makhluk bertuhan. Apapun maksud adanya film ini, percaya diri selalu menjadi jalan untuk kita menghadapi segala sesuatu. [Devia]
KOMENTAR