sumber: Istimewa |
Siapa sih yang nggak tahu kisah asmara BJ Habibie dan istri terkasihnya Ainun? Kisah kasih mereka pernah difilmkan dan viral seantero nusantara.
Semua pasangan yang sedang dimadu asmara tentu berharap memiliki perjalanan cinta seperti Habibie dan Ainun. Berikut kisah cinta Habibie Ainun;
Benih Cinta itu Muncul
Layaknya remaja pada umumnya, Habibie sudah mulai melirik satu dari jutaan kaum hawa yang diharapkan dapat menjadi matahari di hari-harinya.
Dalam buku "Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner", dikisahkan bahwa awal mula kisah cinta Habibie-Ainun sudah berlangsung saat masa remaja, saat keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, barulah ketika sama-sama bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, mereka mulai menyadari adanya benih cinta.
Keduanya sama-sama dikenal cerdas dan sering dijodoh-jodohkan oleh teman-temannya. Habibie sempat menggoda calon istrinya kelak itu dengan julukan 'Gula Merah'.
Sempat Putus-Nyambung
Setelah menikmati cinta monyet masa remaja, mereka berdua harus terpisah setelah lulus dari sekolah. Kemudian mereka kembali dipertemukan setelah bertahun-tahun tak bertemu lantaran beda tempat tinggal. Habibie di Jerman, sementara Ainun di Indonesia.
Setelah dipertemukan, Habibie merasa terkejut saat bertemu dengan Ainun, dan benih-benih cinta mulai muncul lagi. Habibie kemudian menjuluki Ainun dengan sebutan 'Gula Pasir'.
Akhirnya Menikah
Setelah dipertemukan dan mulai dewasa, keduanya pun menjalin tali asmara yang berlanjut ke jenjang pernikahan.
Tepat pada 12 Mei 1962, Habibie menikahi Ainun. Dari pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai dua putra, yakni Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Sumber: liputan6.com |
Ada salah satu puisi yang dituliskan Habibie untuk Ainun sebagai bukti ketulusan cintanya.
"Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa
Ragamu di Taman Pahlawan bersama para Pahlawan Bangsa lainnya
Jiwa, roh, batin dan nuranimu telah menyatu denganku.
Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun
Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa
Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun
Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya kami
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami
Perekat kami menyatu, menunggal jiwa, roh, batin dan nurani kami.
Di manapun dalam keadaan apapun kami tetap tak terpisahkan lagi
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun.... sampai akhirat!" [Nas]
KOMENTAR