![]() |
Ideapers.com |
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pengurus UKM Shironji Kempo Muhammad Bachrul Ulum, ia menilai perpindahan jadwal pertandingan membuat persiapan atlet tidak maksimal. Sehingga mereka tampil buruk dalam pertandingan.
"Pelatihan dua minggu saya rasa masih kurang. Terlihat ketika randori (istilah tanding, Kempo) berlangsung, banyak atlet yang asal tinju dan asal tendang tanpa menggunakan teknik yang benar," ungkap pemegang juara 1 di bidang Seni pada Pekan Olahraga Mahasiswa Rayon 1 Jawa Tengah.
Begitupun dengan Rock Climbing (RC), salah satu mahasiswa FISIP Fako berpendapat, banyak dari para peserta yang masih menggunakan ototnya ketimbang akalnya saat kompetisi Orsenik ini dimulai.
"Olahraga yang satu ini selain butuh power yang besar juga dibutuhkan pembiasaan yang cukup. Jika tidak jadinya seperti RC ini, peserta masih gelagapan soal pijakan, karena semua ada pointnya," ujar pemegang juara dua Orientering Nasional.
Selain menjadi Pengurus UKM Shorinji Kempo, Ulum yang merapal sebagai panitia Kempo itu berharap, supaya Dema lebih memperhatikan waktu untuk proses pelatihan dan pematangan skill atlet. [Rep. MAP/ Red. Ma]
KOMENTAR