![]() |
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq |
Program terbaru yang direncanakan oleh Imam bertujuan agar seluruh Maba dapat merasakan dunia pesantren meski hanya sebentar. Menurutnya, dengan diadakannya program tersebut, seluruh mahasiswa mendapat ilmu tentang agama, berakhlakul karimah serta dapat terkoordinir dengan baik.
"Karena saya mengelola pondok, bagi saya mondok itu lebih baik dari pada tidak mondok sama sekali," ungkapnya ketika ditemui kru ideapers.com, Senin (05/08/19).
Untuk merealisasikan rencana wajib pesantren tersebut, Imam Taufiq akan melakukan kerja sama dengan 29 pondok pesantren di sekitar kampus. Karena Ma'had UIN Walisongo saat ini baru bisa menampung 500 mahasiswa. Sedangkan jumlah Maba tahun ini mencapai 4690 orang.
"Saya tidak menjanjikan, tapi tahap pertama ketika belum bisa menambah gedung Ma'had, kita membuat kerja sama dengan pondok-pondok sekitar UIN," jelasnya.
Selain mewajibkan pesantren bagi Maba, Imam Taufiq telah memikirkan untuk kemajuan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Mengenai perkembangan UKM bagi Maba yang tinggal di pesantren, pihak kampus akan berkoordinasi dengan pengasuh pondok dengan baik. Ia berharap, kegiatan intra maupun ekstra aktivitas mahasiswa tetap berjalan secara sinergis.
"Jadi, bukan berarti yang mondok nggak boleh aktif itu tidak dan untuk melancarkan semuanya kita butuh dukungan dari semua pihak. Saya akan segera menyusun tim untuk menentukan semuanya," pungkasnya. [Rep. Faila/ Red. A.M]
KOMENTAR