Nashrur Rohim, loper koran yang jadi wisudawan terbaik FEBI UIN Walisongo Semarang |
Semarang, IDEAPERS.COM – Nashrur Rohim, mahasiswa jurusan Perbankan Syariah
mendapatkan predikat sebagai wisudawan paling inspiratif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang.
Selain kuliah, Nashrur bekerja sehari-hari sebagai loper koran sejak tahun 2016. Setiap harinya, mulai pukul 05.00 hingga 06.30 WIB, ia berkeliling mengantar koran ke berbagai kelurahan di Semarang. Ia biasa mengantar koran mulai Jl.Soekarno-Hatta hingga Penggaron.
"Biasanya saya mengantar koran ke daerah Wonodri, MT. Haryono, Barito, Jl. Majapahit, Jl. Soekarno Hatta dan di Kelurahan Penggaron," tuturnya.
Pekerjaannya tersebut menghantarkan Nasrur menjadi wisudawan paling inspiratif. Namun tidak hanya itu, Nashrur juga berhasil menyelesaikan kuliah dengan predikat nilai IPK cumloude, 3,90. Ia juga masuk dalam daftar 15 wisudawan IPK tertinggi paralel FEBI 2019.
Meskipun ia punya tuntutan pekerjaan pagi-pagi buta, tetapi ia tetap menjalani kuliah saat ada jadwal pagi. Bahkan tak jarang ia telat masuk kuliah.
“Pernah pas di semester awal yang kuliahnya jam 06.10 atau nggak yang jam 07.00,” katanya.
Nashrur lahir di Demak, 11 Desember 1997. Ia hidup tanpa seorang ayah, hanya bersama ibu serta keempat saudaranya yang telah menikah.
Dari hasil pekerjaannya menjadi loper koran, ia mendapatkan gaji berkisar Rp 600 ribuan perbulan. Ia memang bertekad keras untuk membiayai kebutuhannya sendiri. Kar
ena ia tidak ingin menggantungkan kebutuhan hidup kepada keluarganya.
“Motivasinya pasti untuk memenuhi kebutuhan, pasti itu pertama. Terus saya pikir itu pekerjaannya tidak terlalu berat. Kerjanya hanya beberapa jam,” ujar mahasiswa asal Demak.
Kini, ia telah berhasil lulus dan menyelsaikan studinya. Nasrur mengatakan tidak akan berharap muluk-muluk menjadi apa nantinya. Ia menilai, yang terpenting yakni produktivitas untuk dirinya dan keluarganya.
“Yang pasti harus produktif. Soalnya buat Ibu juga, Ibu sama aku soalnya,” katanya.
Selain sibuk kuliah dan bekerja, Nashrur juga mengembangkan diri dengan mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Bisnis (KOBI). Dalam berbagai kesibukannya itu telah membuatnya belajar tentang kerja keras dan manajemen waktu. Ia pun berpesan kepada teman-temannya untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada.
“Saya berharap kepada teman-teman supaya manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya dan jangan sampai mengecewakan orang tua. Barangkali ada yang nasibnya lebih buruk dari saya, tekadnya harus lebih dibulatkan untuk menggapai cita-cita,” pungkasnya. [Rep. Mumun/ Red. Mahfud]
KOMENTAR