Pendidikan Kita dan Belajar dari Ki Hajar Dewantara




Pendidikan menjadi tujuan utama sebuah negara, apalagi Indonesia yang sudah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Tapi jika dilihat sekarang, pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara yang lain. Buruknya pendidikan di Indonesia dibuktikan dengan banyaknya kasus yang terjadi, seperti siswa di kabupaten Kendal yang memukul bahkan mengeroyok gurunya sendiri, dan parahnya guru tersebut usianya sudah separuh baya. Mirisnya hal tersebut menjadi bahan guyonan siswa-siswa lain yang ada di kelas pada saat itu.

selain kasus siswa di Kendal yang memukuli gurunya, ada juga mahasiswa yang membunuh dosen pembimbingnya karena menurutnya bimbingan skripsinya sulit. Segitu buruknya potret pendidikan di Indonesia. Nilai dan moral sebagai seorang terpelajar yang menuntut ilmu dan guru sebagai teladannya tidak tercermin disini. Siapa yang salah di sini? siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini?

Setiap tanggal 2 Mei kita terus memperingati Hari Pendidikan Nasional sekaligus memperingati hari lahirnya Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah seorang aktivis pejuang kemerdekaan, Kolumnis, politisi dan pelopor pendidikan. Ki Hajar Dewantara terkenal dengan pemikirannya tentang pendidikan yaitu manusia itu memilki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia akan berkembang apabila ketiga daya jiwa bisa dikembangkan. Apabila hanya daya ciptanya saja yang dikembangkan dan daya karsanya diabaikan yang terjadi adalah manusia yang baik secara intelektual tapi tidak memiliki kemampuan bermasyarakat yang baik. contohnya sekarang banyak tawuran yang melibatkan siswa dan warga sekitar, padahal permasalahannya hanya kesalah pahaman antar kubu.

Hal itu menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia sekarang lebih mengutamakan intelektualnya saja, sedangkan kecerdasan emosional dan spiritualnya diabaikan. Banyak sekolah yang sudah mencetak murid dengan banyak prestasi mulai dari nasional sampai internasional. tapi faktanya perilaku mereka tidak menunjukkan sikap sebagai seorang pelajar.

Hari Pendidikan Nasional di Indonesia biasanya dirayakan dengan upacara di setiap sekolah. Tapi seharunya perayaan Hari Pendidikan Nasional menjadi evaluasi perkembangan pendidikan di Indonesia. apakah pendidikan di Indonesia sudah menunjukkan perkembangannya ataukah belum. jika belum, langkah selanjutnya yang harusnya kita sebagai para pelajar di Indonesia itu seperti apa dan bagaimana. Bukan melulu dirayakan dengan upacara dan hanya mendengarkan ceramah dari kepala sekolah atau tokoh pendidikan di wilayah tersebut.

2 Mei  yang menjadi Hari Pendidikan Nasional selayaknya tidak hanya diperingati sebagai seromonial ulang tahun Tokoh Ki Hajar Dewantara semata. Tapi marilah kita jadikan Hari Lahir Ki Hajar Dewantara tersebut menjadi titik tolak penting membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik, pendidkan yang menghasilkan generasi Indonesia yang bermartabat , jujur dan cerdas.

Dengan perayaan yang dilakukan saat Hari Pendidikan Nasioanal di Indonesia yang harus selalu dengan upacara, bisa jadi pendidikan di Indonesia tidak mengalami perkembangan, karena tidak adanya evaluasi. Akibatnya Indonesia sekarang menjadi peringkat ke 57 dari total 65 negara di dunia. Dengan nilai membaca 402, matematika 371, dan ilmu pengetahuan alam 383, peringkat tersebut berkaitan dengan Program for International Student Assessment (Pisa). Ironis memang, karena Indonesia kalah dengan negara Thailand dan negara di Asia Tenggara lainnya.

Ki Hadjar Dewantara atau biasa dipanggil Suwardi (nama muda Ki Hajar Dewantara) adalah seorang pelopor pendidikan di Indonesia. Beliau merupakan bagian dari tiga serangkai, bersama dengan Tjipto Mangunkusumo dan Soetomo, yang membuat kegemparan di zaman kolonial. Ia menulis Als ik een nederlander was (Andaikan Aku Seorang Belanda) dengan gagah, yang memprotes perayaan ulang tahun Ratu Belanda secara berlebihan. Savitri Scherer (1985) Ki Hajar Dewantara sebagai sosok pertama yang menyatakan ketidakwajaran situasi ketika itu, melawan kolonial dengan tulisannya. Ia begitu keras mengkritik pemerintah kolonial melalui pena.

Demikian pula di jagad pemikiran pendidikan di Indonesia. Praktik pendidikan a la Ki Hadjar juga tidak beroperasi optimal di ruang-ruang pendidikan formal di Indonesia. Ide-ide besarnya justru lebih banyak beroperasi di ruang-ruang pendidikan alternatif, pendidikan yang digagas oleh komunitas yang bergerak mandiri. Pikiran dan gagasannya didiskusikan serta dipraktikan oleh beragam komunitas dalam upaya memberdayakan masyarakat.

Menurut Ki Hadjar Dewantara murid harus ditunjukkan ke arah kecerdikan, selalu bertambahnya ilmu yang berfaedah, membiasakan mencari pengetajuan sendiri  dan menggunakan pengetahuannya untuk keperluan umum. Apa yang disampaikannya puluhan tahun tersebut relevan dengan kondisi kekinian di mana anak-anak diharapkan lebih mandiri dalam mencari beragam keilmuan melalui pembelajaran active learning. Bahwa pengetahuannya harus bermanfaat bagi kemasalahan sesamanya seperti pemikirannya tentang daya karsa sebagai bentuk pengabdian dengan masyarakat sekitar.

Dengan perayaan Hari Pendidikan dan tidak dipraktikannya pemikiran Ki Hajar Dewatara di sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, bisa jadi pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang. karena degan manggunakan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara, maka terbetuklah siswa yang berkarakter dan bermoral baik, dengan cara mempraktikkan pemikira Ki Hajar Dewantara yang manusia itu memilki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. kalau sampai sekarang perayaan pada tanggal 2 Mei masih melulu dengan upacara seremonil, namun bukan dengan disertai evaluasi perkembangan pendidikan di Indonesia, akan sampai kapan pendidikan kita berwajah muram? (Fine)

KOMENTAR

Name

17 agustus,1,2021,4,2023,1,2024,1,22 Mei 2019,1,ab,1,Abu Nawas,1,academy,1,Advertorial,4,AFI,3,ai,5,al-ghazali,1,al-ikhlas,1,Al-Qur'an,4,Albert Camus,3,Albert Estein,2,Anak,1,Anak laki-laki,1,Analisis Utama,2,Animal Farm,1,aqidah dan filsafat islam,3,Artificial Intellgence,3,Artikel,526,Artikel sastra,1,atribut,1,audiensi,6,bali,3,Banding UKT 2023,2,banjir,2,bantuan ukt,2,Beasiswa,17,Begadang,1,belajar,5,berdoa,2,Berita,1583,berita potret,1,biografi,1,bonus demografi,1,buku,4,bulan muharram,2,Bulan Ramadan,10,calon wisudawan,1,camaba,10,camaba 2022,2,camaba 2023,1,Carl jung,2,ceremony,1,cerpen,30,Corona virus,65,critical thingking,1,cumlaude,2,cybersecurity. internet,1,darurat pernikahan dini,1,Daun kelor,1,dekan fuhum,1,dema,12,Demokrasi,1,demonstrasi,1,digital,2,diklatpimnas,1,diskon,1,Dokumen,1,dosen,2,dsign,1,Edukasi Seksual,1,ekologi,1,ekosistem,1,EkspreShe,35,era digital,1,Essay,121,fakultas kedokteran,5,Fasilitas,2,Fasilitas PKM,2,fdk,1,feature,2,film,5,Filsafat,38,FITK,1,fresh graduate,3,FUHUM,51,FUHum fest,2,FUPK,7,Gadis Kretek,1,Gagal Wisuda,3,gaya hidup,3,gender,2,General Library,2,Generasi Milenial,31,George Orwell,1,globalisasi,1,graduation cap,1,greencampus,1,Guru,3,hak cipta buku,1,Harapan,2,Hari Buku Internasional,1,Hari Buruh,1,Hari Buruh Internasional,3,hari guru,1,hari ibu,1,Hari Jumat,1,Hari Kartini,3,hari kemerdekaan,2,hari pahlawan,4,Hari Perempuan Internasional,1,Hari Raya,12,Hari Santri,6,Hari Santri Nasional 2022,6,Hari Sumpah Pemua 2022,2,heroisme,1,Hukum,1,Ibnu Sina,1,ide bisnis,1,idul adha,9,Ilmu Falak,1,Ilmu Pengetahuan,89,Imam Nawawi,1,Imlek,2,indonesia,4,info beasiswa,2,info kos ngaliyan,1,inspiratif,1,internasional,5,islam,2,isra' mi'raj,2,Iwan Fals,1,jawa timur,1,Jerat Hukuman,1,judul skripsi terbaik,4,Jurang Asmara,2,Kahlil Gibran,2,Kapitalis,1,Kasus Birokrasi,1,Keagamaan,74,Kebahagiaan,3,kebaya,1,kebudayaan,7,kecantikan,1,kecerdasan,2,Kedokteran,1,kekerasan seksual,2,kekerasan seksual anak,1,kemanusiaan,2,kemerdekaan,2,kerja,1,kesadaran,8,Kesehatan,27,KI Hajar Dewantara,1,KIP-K,6,Kitab Allah,1,kkl,12,KKN,20,Klarifikasi,2,Komunikasi,3,konten vidio,1,kopi,1,Korean Wave,1,korelasi,1,Korelasi 2023,3,Korupsi dosen,1,kos,1,ksr,1,KTT G20,3,KUHP,1,Kuliah,11,Kuliah luar negeri,4,Kuliah Online,21,Kuliah tatap muka,2,kuliner,1,kupi,1,kurban,3,Lahan Parkir,3,leaders declaration,1,liburan,2,lifestyle,1,Literasi,2,Logo HSN 2022,1,lukisan,1,Lulus Cepat,12,ma'had,9,maba 2023,6,maba2022,3,Machiavelli,1,Mahasiswa,632,mahasiswa baru,13,makna hidup,1,makna kembang api,1,Maksiat hati,1,Masa Jabatan,1,Masjid Kapal,1,media sosial,2,Membaca cepat,1,Mendikbud,1,mengingat,1,mental,2,Menulis,1,menwa,1,metaverse,1,modernitas,1,motivasi,8,Muhammad,6,Muhammad Iqbal,1,Munaqosah,2,Musik,1,Nabi Muhammad,2,nasional,17,natal,1,New Normal,18,Ngaliyan,5,Oase,388,Olahraga,2,Opini,251,opini mahasiswa,22,ORKM,2,ormawa,1,orsenik,24,outfit,1,pameran isai,1,pancasila,2,Pandemi,5,PBAK,29,PBAK 2022,5,pbak 2023,14,Pedagogi,1,peluang,1,Pemalsuan,5,Pembayaran UKT,1,Pemilu 2024,3,pemuda,2,Pendidikan,12,penemuan ular,1,pengembangan diri,7,Penjara,1,Penyair,1,Penyesuaian UKT 2022,3,perang ukraina,1,Perempuan,7,peringatan harlah NU,1,pernikahan dini,1,perpustakaan,1,Pertemanan,1,Pidana,1,Plagiasi Rektor,1,PMB,9,politik,5,pondok pesantren,4,pormawa,1,Post-truth,1,Potret Berita,11,potret wisuda,5,ppb,6,praktikum,1,Pramoedya Ananta Toer,1,presidensi,1,profesi,2,Psikologi,34,Puasa,9,Puasa Ramadan,45,Puisi,145,Quotes,1,qurban,1,ramadhan 2023,9,Ramadhan 2024,1,Rasulullah,1,recriutment,2,recruitment,4,refrensi,1,regulasi,1,rektor,7,Resensi,22,Resensi Buku,21,Resensi Film,29,revolusi industri,1,Riset,5,SAA,1,Sahabat,2,Sampah Juras,2,santri Ma'had,4,Sastra,120,Second Sex,1,sedekah,1,sejarah,1,sema,4,Semarang,179,Shalawat,1,Sidang,2,Sistem akademik,1,SK Jabatan 6 Bulan,1,SK Wajib Mahad,11,skill,1,Skripsi,18,sky,1,socrates,2,sosial,2,Sosok,2,stoic,1,sufisme,2,sukses,2,sumpah pemuda,2,Surat Pembaca,9,tafsir,6,Tafsir Misbah,1,Tafsir Surah Fatihah,2,Tahun baru,3,Taman Entrepreneur FEBI,1,TandaTangan,4,tasawuf,2,Taubat,1,teater,7,Teknologi,42,teladan,1,tips,4,Toefl-Imka,21,tokoh,1,Toxic,1,TP,1,tranformasi energi,1,Tugas Akhir,16,UHN,2,UIN Walisongo,749,UIN Walisongo Semarang,19,ujm,2,UKM,11,ukt,33,UKT 2024,2,UKT tinggi,1,ular piton,1,upz,1,video,2,Wajib mahad,4,wali camaba,2,wali wisuda,5,Walisongo Center,2,wanita,1,William Shakespeare,1,Wisuda,110,wisuda 2022,15,wisuda 2023,6,wisuda 2024,6,wisuda offline,5,wisudawan terbaik,28,Writer's block,1,Zodiak,3,zoom meeting,1,Zuhud,1,
ltr
item
IDEApers: Pendidikan Kita dan Belajar dari Ki Hajar Dewantara
Pendidikan Kita dan Belajar dari Ki Hajar Dewantara
Belajar dari sang guru pendidikan indonesia yakni ki hajar dewantara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizzTn5MRorEtR2w_34QGEQBBVo4dLbA89oYu-2JlmxEpa8-TuYS7aQsHtHeNMEe9-y4QsS7rl296CRLte6c2a3xC9YBFhr2Zf8LqAiGdh_FyQLQ02vkb7XQK8hy9vZIfGEnL91X5USJTWV/s1600/alexis-brown-82988-unsplash.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizzTn5MRorEtR2w_34QGEQBBVo4dLbA89oYu-2JlmxEpa8-TuYS7aQsHtHeNMEe9-y4QsS7rl296CRLte6c2a3xC9YBFhr2Zf8LqAiGdh_FyQLQ02vkb7XQK8hy9vZIfGEnL91X5USJTWV/s72-c/alexis-brown-82988-unsplash.jpg
IDEApers
http://www.ideapers.com/2019/05/pendidikan-kita-dan-belajar-dari-ki-hajar-dewantara.html
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/2019/05/pendidikan-kita-dan-belajar-dari-ki-hajar-dewantara.html
true
2845694181721974662
UTF-8
Lihat Semua Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Baca Balas Batalkan Komentar Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua BERITA TERKAIT RUBRIK ARSIP SEARCH SEMUA BERITA Tidak ditemukan Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN INI PREMIUM Share sebelum membuka Salin semua kode Pilih semua kode Semua kode telah disalin. Tidak bisa disalin