Berstatus sebagai mahasiswa menjadi kebanggan sekaligus menyenangkan apabila sesuai jurusan yang diinginkan. Bila tidak, menjadi mahasiswa akan terasa membosankan dan sulit untuk menjalani perkulihan dengan sepenuh hati.
Namun, ada hal penting yang perlu kamu tahu sebelum menjalani aktifitas perkuliahan. Penting bagi kamu memahami visi dan misi jurusan yang kamu pilih. Meskipun jurusan itu bukanlah pilihan utamamu, proses pengenalan visi dan misi harus kamu lakukan karena boleh jadi kamu memang belum menyadari pentingnya jurusan tersebut sehingga kamu tidak memilihnya.
Seperti di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. Banyak dijumpai mahasiswa yang merasa salah masuk jurusan. Terutama mahasiswa yang masuk di jurusan Studi Agama-agama (SAA). Namun, banyak alasan pula mengapa mereka tetap bertahan dengan jurusan tersebut. Mereka menemukan kebanggaan setelah menjalani perkuliahan. Di sisi lain, Uang Kuliah Tunggal (UKT) mereka termasuk golongan rendah dan terjangkau.
Nah, bagi kamu yang masih galau dengan jurusan SAA atau masih ragu dengan jurusan yang sering disalahpahami ini, tidak ada salahnya jika mengenal lebih jauh jurusan SAA di UIN Walisongo. Setidaknya, ada lima keuntungan bagi kamu yang memilih jurusan SAA.
1. Memahami Pluralisme dan Toleransi
Memahami pluralisme dan toleransi merupakan modal utama di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia. Pluralisme menjadi syarat sebuah interaksi dari beberapa kelompok untuk menciptakan dan menunjukkan rasa saling menghormati. Sedangkan toleransi untuk menjaga dan memupuk perdamaian.
2. Tidak Fanatis
Selanjutnya menjadi mahasiswa SAA tidak akan bersikap terlalu fanatik. Karena sikap fanatik akan membuat orang hanya menerima kebenaran dari kelompoknya saja atau yang seagama saja. Padahal, ada kebenaran versi orang lain yang perlu kita akui juga keberadaannya. Yang paling berbahaya dari sikap fanatik adalah ketidakmampuan menghargai perbedaan dan cenderung bersikap keras terhadap pemahaman orang lain yang berbeda.
3. Dialog Antaragama
Dialog antar agama adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh setiap mahasiswa SAA agar dapat saling memahami akar permasahan dari konflik yang biasanya dipicu oleh paham keagamaan. Dialog agama bukan berdebat, melainkan diskusi untuk menemukan jalan keluar dan kesepakatan bersama tanpa harus saling mencaci dan menghina.
4. Aktif dalam Kegiatan Lintas Iman
Kegiatan ini juga banyak dan memang harus diikuti mahasiswa SAA. Kegiatan lintas Iman membuka ruang kebersamaan dan kerjasama dalam membangun hubungan positif, terutama bagi para pemuda. Kegiatan semacam ini biasanya bertema kebangsaan dan kebudayaan.
5. Menjadi Agen Perdamaian
Salah satu tujuan program SAA adalah mencetak lulusan-lulusan yang dapat menjadi agen perdamaian atau mediator konflik. Maka dari itu, poin-poin di atas perlu dipahami dengan seksama agar perdamian tidak hanya sebatas gagasan, tetapi benar-benar nyata sesuai tujuan program SAA diajarkan.
Jika dibandingkan jurusan lain di UIN Walisongo, SAA memang tergolong sepi peminat. Namun melalui jurusan kecil ini, mahasiswa benar-benar mendapat perhatian secara serius. Mahasiswa juga terus dilatih untuk peka terhadap problem sosial demi mewujudkan perdamaian. Masihkah kamu ragu masuk di jurusan SAA? [DA]
KOMENTAR