![]() |
UIN Walisongo mengukuhkan H. Abdul Ghofur sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Fiqih FSH di auditorium II kampus 3. Kamis (11/04/19). |
Guru Besar di lingkungan civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kembali bertambah. Tepat pada Kamis (11/04/19) kemarin, UIN Walisongo mengukuhkan H. Abdul Ghofur sebagai Guru Besar atau Profesor dalam bidang Ilmu Fiqih, Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) di auditorium II kampus 3. Rektor UIN Walisongo, Muhibbin menargetkan mempunyai 30 Guru Besar hingga dua tahun mendatang.
Acara pengukuhan ini diwarnai dengan pengalungan Samir Guru Besar oleh Muhibbin selaku Rektor UIN Walisongo sebagai simbolis telah diangkatnya H. Abdul Ghofur menjadi Guru Besar atau Profesor. H. Abdul Ghofur yang kini menjabat sebagai dosen FSH merupakan Guru Besar yang ke-21 di Walisongo.
"Tahun ini sudah ada 4 calon. Dua di antaranya sudah turun. Insyaallah bisa sampai target," terang Muhibbin.
Dalam acara pengukuhan itu, sebagai pertanggungjawaban ilmiah, Ghofur membawakan pidato dengan judul "Prospek Ekonomi Syariah Berbasis Fiqih Muamalah Menghadapi Persaingan Global". Dia menyisipakan prinsip bahwa keseimbangan antara penanam dan pemilik modal harus sesuai dengan fiqih muamalah real.
"Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara pemilik modal dan penanam modal sesuai fiqih yang real," ujarnya.
Kemudian, H. Abdul Ghofur pada saat mengucapkan rasa terima kasih kepada beberapa nama, terkhusus almarhumah Aminah, ibundanya tercinta. Suasana sidang sempat menjadi haru dan ia berlinangan air mata.
"Rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada Almarhum Ibu Siti Aminah, Allahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fu 'anha (di bacakannya dengan terpatah-patah, haru dan berlinangan air mata)," ucap Abdul menutup pidatonya di hadapan ratusan hadirin itu. [Rep. Ma'arif/Red. Gulla]
KOMENTAR