Alasan 'Gondrong' dan Ke-lebay-an Sosial

gambar: okezone.com
Fenomena laki-laki berambut gondrong menjadi realitas sosial yang sangat awet beserta diskriminasinya. Sejak zaman kolonial hingga di era modern sekarang ini, pria berambut gondrong pasti tetap mengalaminya bahwa ia yang berambut gondrong sering dianggap urakan dan jorok. Saya pun tak menutup mata, melihat bahwa masih banyak juga laki-laki berambut gondrong akan tetapi kini malah hanya sekadar mbuntut atau sebagai salah satu syarat protokoler dinyatakan sebagai aktivis di universitas, dan dengan alasan yang tak berdasar.

Melihat tokoh-tokoh referensial mereka seperti Aidit, Tan Malaka, Wiji Thukul, dan masih banyak lagi, yang menggambarkan seorang aktivis sejati. Siapakah yang gondrong? Kalau Bahar bin Smith itu pasti gondrongnya. Saya mahasiswa, aktivis, dan berambut gondrong. Awalnya saya hanya ingin mencoba berambut panjang karena gondrong bagi saya adalah seni. Berangkat dari rasa penasaran saya mantap memanjangkan rambut.

Pasalnya, semenjak kecil hingga sampai masa SMA hampir terus beramput cepak. Berbeda 180 derajat dengan Dilan yang sangat maskulin. Akan tetapi, saya percaya diri saja ketika masih dalam pikiran ingin memanjangkan rambut. Nampaknya dalam perjalanan menuju gondrong, rasa percaya diri itu sangat variatif, mulai dari sangat percaya diri hingga ingin langsung ke Barber untuk memperbaiki penampilan. Saya dilema akan banyak penolakan yang sangat besar dan harus dihadapi. Namun, saya tidak punya banyak data untuk melawan diskriminasi itu. Kayak diskrimasi terhadap perempuan gitu.

Saya pikir, ada satu indikator yang sangat kuat, yakni di mana kondisi sosial memang tidak bisa menerima realita adanya makhluk tuhan dengan ketampanannya harus berambut gondrong. Dan sayangnya perlawanan itu tidak ada, mereka yang gondrong diam membatu, meskipun dalam hati dan keyakinan saya, mereka terus merasakan dilematis begitu besar.

Padahal laki-laki gondrong sudah menunjukan perlawanan dan melawan terhadap stereotip bahwa gondrong itu kumuh, urakan, tak berpendidikan, berandalan, dan segudang kejelekan lainya. Dan yang paling penting, bentuk perlawanan bagi saya yaitu harus melawan rasa rasa gatal yang menggila di kepala. Harus beli shampoo dan vitamin rambut yang wajib di pakai setiap hari itu sangat sulit dan sungguh rumit.

Sedihnya, orang-orang terdekat pun tak mau menerimanya, ada yang bersikap cenderung acuh hingga sangat frontal. Salah satunya saya terima dari orang yang paling dekat dengan saya, mulai dari ibu, kakak, saudara, teman, hingga kekasih. Dengan nada yang cukup tinggi mereka nyeletuk.

"Kamu jelek kalau gondrong!"

"Ini uang untuk pergi ke barber sekarang!"

Mak jleb mak tratap, hancur benteng perlawanan saya. Sesekali saya melawan dengan berargumen sangat panjang, akan tetapi saya tidak bisa melawan ketika dengan Ibu saya sendiri. Karena dalam suatu hadis mengatakan bahwa surga di telapak kaki Ibu dan saya tidak mau kehilangan surga itu.

Faktanya, laki-laki berambut panjang mempunyai historis yang agung, kata sejarawan Asia Tenggara Anthony Reid, berambut gondrong menjadi simbol kekuatan dan kewibawaan pada zaman dulu. Salah satu pejuang Nusantara pun tak sedikit berambut gondrong, seperti Sultan Hasanuddin. Ditambah lagi sosok Gajah Mada juga berambut panjang dan terikat dalam ilustrasinya. Lebih tinggi lagi, Nabi Muhammad dan Yesus pun mempunyai rambut gondrong. Lantas dengan itu saya menjadi bertahan? jawabnya tidak.

Agar disamakan dengan Gajah Mada? tidak juga. Ada hal lain yang lebih "substansial", sehingga menjadikan saya tetap istiqomah berambut gondrong. Mulai dari disamakan dengan Adipati Dolken yang nyatanya ketika saya selfie, ternyata menjadi cemoohan atau bully-an. Lantas saya menjadi 'pede' atau malah lemah? Nyatanya saya biasa saja menghadapi hal itu.

Sebagai laki-laki berambut gondrong, pilihan untuk bertahan itu teramat berat, apalagi setelah pra reformasi ke belakang. Saking beratnya hingga berambut panjang dianggap perbuatan makar terhadap negara. Bahkan zaman dahulu, ada beberapa Universitas dengan tegas menolak menerima mahasiswa yang berambut gondrong. Banyak seniman yang harus mendekam lantaran gondrong dianggap melawan negara.

Hingga di tengah suasana saling tuding masing-masing kubu pendukung calon presiden bahwa kalau lawanya jadi presiden, maka yang terjadi yakni akan kembalinya Indonesia ke zaman "hantu" Orba. Maka, harapan saya muncul calon presiden dengan rambut gondrongnya melawan presiden jancuker yang sudah lebih dahulu memimpin kaumnya dengan gondrong.

Tidak ada alasan di mana harapan saya harus dilawan, karena tidak ada undang-undang yang mengaturnya atau norma agama hingga analisis fashion terhadap laki-laki berambut gondrong hanya untuk menjadi Presiden. Kalaupun ada yang melawan, terus di mana yang katanya tidak mau balik ke zaman orba? Yang katanya pejuang HAM? Hak asasi untuk berambut panjang karena seni benar-benar hidup di alam kebebasan, kok masih saja didiskriminasi?

[Nizar]

KOMENTAR

Name

17 agustus,1,2021,4,2023,1,2024,2,22 Mei 2019,1,ab,1,Abu Nawas,2,academy,1,Advertorial,4,AFI,3,ai,6,Akreditasi,1,al-ghazali,1,al-ikhlas,1,Al-Qur'an,4,Albert Camus,3,Albert Estein,2,Anak,1,Anak laki-laki,1,Analisis Utama,2,Animal Farm,1,aqidah dan filsafat islam,3,Artificial Intellgence,3,Artikel,549,Artikel sastra,3,asian value,1,atribut,1,audiensi,6,bahasa,1,bahasa ibu,1,bali,3,Banding UKT 2023,2,banjir,2,bantuan ukt,2,Beasiswa,19,Begadang,1,belajar,5,berdoa,2,Berita,1635,berita potret,3,biografi,1,bonus demografi,1,buku,7,bulan muharram,2,Bulan Ramadan,10,calon wisudawan,1,camaba,10,camaba 2022,2,camaba 2023,1,Carl jung,2,ceremony,1,cerpen,34,copy writing,1,Corona virus,65,critical thingking,1,cumlaude,2,cybersecurity. internet,1,darurat pernikahan dini,1,Daun kelor,1,dekan fuhum,1,dema,14,Demokrasi,1,demonstrasi,1,digital,3,diklatpimnas,1,diskon,1,Dokumen,1,dosen,2,dsign,1,Edukasi Seksual,1,ekologi,1,ekosistem,1,EkspreShe,35,era digital,1,Essay,121,fakultas kedokteran,5,Fasilitas,3,Fasilitas PKM,2,fdk,1,feature,2,film,5,Filsafat,39,FITK,1,fresh graduate,3,FUHUM,63,FUHum fest,3,FUPK,7,Gadis Kretek,1,Gagal Wisuda,3,gaya hidup,3,Gen Z,2,gender,2,General Library,2,Generasi Milenial,31,George Orwell,1,globalisasi,1,graduation cap,1,greencampus,1,Guru,4,hak cipta buku,1,Harapan,2,hari batik,1,Hari Buku Internasional,1,Hari Buruh,2,Hari Buruh Internasional,4,hari guru,1,hari ibu,1,Hari Jumat,1,Hari Kartini,3,hari kemerdekaan,2,hari pahlawan,4,Hari Perempuan Internasional,1,Hari Raya,12,Hari Santri,6,Hari Santri Nasional 2022,6,Hari Sumpah Pemua 2022,2,heroisme,1,Hukum,1,Ibnu Sina,1,ide bisnis,1,identitas,1,idul adha,11,Ilmu Falak,1,Ilmu Pengetahuan,90,Imam Nawawi,1,Imlek,2,indonesa emas,1,indonesia,6,info beasiswa,4,info kos ngaliyan,1,Informasi,1,Informasi Kampus,14,Informasi Umum,12,inspiratif,1,internasional,6,islam,2,isra' mi'raj,2,Iwan Fals,1,jawa timur,1,Jerat Hukuman,1,judul skripsi terbaik,6,Jurang Asmara,3,Kahlil Gibran,2,Kajian,3,kalam fuhum,1,Kapitalis,1,Kasus Birokrasi,1,Keagamaan,74,Kebahagiaan,3,kebaya,2,kebudayaan,7,kecantikan,1,kecelakaan,1,kecerdasan,2,Kedokteran,1,kekerasan seksual,2,kekerasan seksual anak,1,kemanusiaan,2,kemerdekaan,3,kerja,2,kesadaran,8,Kesaktian Pancasila,1,Kesehatan,28,KI Hajar Dewantara,1,KIP-K,7,Kitab Allah,1,kkl,12,KKN,23,KKN Internasional,1,KKN Nusantara,1,Klarifikasi,2,kompre,1,Komunikasi,3,konten vidio,1,kopi,1,Korean Wave,1,korelasi,1,Korelasi 2023,3,Korupsi dosen,1,kos,1,kru IDEA,1,ksr,1,KTT G20,3,KUHP,1,Kuliah,12,Kuliah luar negeri,4,Kuliah Online,21,Kuliah tatap muka,2,kuliner,1,kupi,1,kurban,3,Lahan Parkir,3,leaders declaration,1,liburan,2,lifestyle,1,Literasi,3,Logo HSN 2022,1,lukisan,1,Lulus Cepat,13,ma'had,9,maba 2023,6,maba2022,3,Machiavelli,1,Mahasiswa,663,mahasiswa baru,18,Mahasiswa Meninggal,1,makna hidup,1,makna kembang api,1,Maksiat hati,1,Malaysia,1,mana 2024,1,Masa Jabatan,1,Masjid Kapal,1,Maulid Nabi,1,media sosial,2,Membaca cepat,1,Mendikbud,1,mengingat,1,mental,2,Menulis,1,menwa,1,metaverse,1,modernitas,1,motivasi,8,Muhammad,6,Muhammad Iqbal,1,Munaqosah,2,Musik,1,Nabi Muhammad,7,nasional,26,Nasionalisme,1,natal,1,New Normal,18,Ngaliyan,8,Oase,403,Olahraga,2,omnibus law,1,Opini,257,opini mahasiswa,22,ORKM,2,ormawa,2,orsenik,28,outfit,2,pameran isai,1,pancasila,2,Pandemi,5,PBAK,29,PBAK 2022,5,pbak 2023,14,PBAK 2024,7,Pedagogi,1,pelatihan,1,pelecehan seksual,1,peluang,1,Pemalsuan,5,Pembayaran UKT,2,Pemilu 2024,3,pemuda,3,Pendidikan,18,penemuan ular,1,pengembangan diri,7,Penjara,1,Penyair,1,Penyesuaian UKT 2022,3,perang ukraina,1,Perempuan,7,peringatan harlah NU,1,pernikahan dini,1,perpustakaan,5,Pertemanan,1,Pidana,1,Plagiasi Rektor,1,Planetarium UIN Walisongo,1,PMB,10,politik,5,pondok pesantren,4,pormawa,1,Post-truth,1,Potret Berita,11,potret wisuda,5,ppb,7,praktikum,1,Pramoedya Ananta Toer,1,presidensi,1,Prestasi,2,profesi,2,Program Mahasiswa Internasional,2,Psikologi,36,Puasa,9,Puasa Ramadan,45,Puisi,160,Quotes,1,qurban,1,ramadhan 2023,9,Ramadhan 2024,1,Rasulullah,1,recriutment,2,recruitment,4,refrensi,1,regulasi,1,rektor,7,Resensi,22,Resensi Buku,21,Resensi Film,30,revolusi industri,1,Riset,5,SAA,1,Sahabat,2,Sampah Juras,2,santri Ma'had,4,Sastra,124,Second Sex,1,sedekah,1,sejarah,1,sema,5,Semarang,182,sempro,2,Shalawat,1,Sidang,2,Sistem akademik,1,SK Jabatan 6 Bulan,1,SK Wajib Mahad,11,skill,1,Skripsi,18,sky,1,socrates,2,sosial,2,Sosok,2,stoic,1,Student Mobility,1,sufisme,2,Sujiwo Tejo,1,sukses,3,sumpah pemuda,2,Surat Pembaca,9,tafsir,6,Tafsir Misbah,1,Tafsir Surah Fatihah,2,Tahun baru,3,Taman Entrepreneur FEBI,1,TandaTangan,4,tasawuf,2,Taubat,1,teater,8,Teknologi,43,teladan,1,Thailand,1,tips,4,Toefl-Imka,23,tokoh,1,Toxic,1,TP,2,tranformasi energi,1,Tugas Akhir,16,UHN,2,UIN Walisongo,782,UIN Walisongo Semarang,46,ujm,2,UKM,12,ukt,35,UKT 2024,6,UKT tinggi,2,ular piton,1,upz,1,video,2,Wajib mahad,6,wali camaba,2,wali wisuda,5,Walisongo Center,2,wanita,1,William Shakespeare,1,Wisuda,112,wisuda 2022,15,wisuda 2023,6,wisuda 2024,16,wisuda offline,5,wisudawan terbaik,33,Writer's block,1,Zodiak,3,zoom meeting,1,Zuhud,1,
ltr
item
IDEApers: Alasan 'Gondrong' dan Ke-lebay-an Sosial
Alasan 'Gondrong' dan Ke-lebay-an Sosial
Apa yang salah dengan rambut gondrong? Laki-laki gondrong memiliki alasan dan kesenangan tersendiri. Hal itu berpengaruh dalam kehidupan sosialnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwyMeLKuYEWgLjKQ0UJM-k5SDfMRivX3YLAq0tD-q6Y2O50TMteem0BhKh9nL0gX57lE7oF75iibgyjpbeNbUoudE7i47AHm2XpFonH9iAkRDqOUf_vvdIGwjJLREy4ALLgztnTS9IjANT/s1600/Alasan-%2527Gondrong%2527-dan-Ke-lebay-an-Sosial.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwyMeLKuYEWgLjKQ0UJM-k5SDfMRivX3YLAq0tD-q6Y2O50TMteem0BhKh9nL0gX57lE7oF75iibgyjpbeNbUoudE7i47AHm2XpFonH9iAkRDqOUf_vvdIGwjJLREy4ALLgztnTS9IjANT/s72-c/Alasan-%2527Gondrong%2527-dan-Ke-lebay-an-Sosial.jpg
IDEApers
http://www.ideapers.com/2019/04/alasan-gondrong-dan-ke-lebay-an-sosial.html
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/2019/04/alasan-gondrong-dan-ke-lebay-an-sosial.html
true
2845694181721974662
UTF-8
Lihat Semua Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Baca Balas Batalkan Komentar Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua BERITA TERKAIT RUBRIK ARSIP SEARCH SEMUA BERITA Tidak ditemukan Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN INI PREMIUM Share sebelum membuka Salin semua kode Pilih semua kode Semua kode telah disalin. Tidak bisa disalin