Sulit Bernapas Saat Tidur, Berikut Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Diantara kita biasanya ada orang yang tiba-tiba terbangun dari tidur karena merasa kesulitan bernapas. Kondisi itu pun terjadi dengan tiba-tiba padahal orang tersebut tidak punya riwayat penyakit paru-paru, asma, atau gangguan pernapasan lainnya.

Studi yang diterbitkan Annals of American Thoracic Society baru-baru ini menunjukkan ada hubungan antara sulit bernapas saat tidur dengan polusi udara.

Para peneliti menemukan jenis partikel halus polusi yang diberi nama PM2.5 dan nitrogen dioksida. PM2.5 terdiri dari partikel berdiameter 2,5 mikrometer atau lebih kecil.

Adapun zat ini dihasilkan dari pembangkit listrik, kendaraan bermotor, pembakaran kayu, kebakaran hutan, dan proses industri tertentu.

Dilansir dari Healthline, para peneliti menemukan orang yang tinggal di daerah dengan udara yang mengandung PM2.5 dan nitrogen dioksida dalam kadar tinggi cenderung mengalami gangguan sulit bernapas saat tidur.

Belum lagi variabel lain yang melekat pada individu, misalnya indeks massa tubuh, tekanan darah tinggi, diabetes, dan juga orang yang merokok.

Spesialis kesehatan tidur dari The Ohio State University Wexner Medical Center, Ryan Donald mengatakan, polusi udara dan gaya hidup seseorang bisa menentukan kualitas tidurnya.

Menurutnya, ada lagi unsur lain yang terlibat, misalnya suara dan cahaya, kondisi lingkungan tidur, dan cara bernapas.

"Polusi udara dapat menyebabkan kemacetan saluran napas di bagian atas," ucapnya.

"Tetapi ada hal-hal lain yang juga mempengaruhi kondisi saluran pernapasan saat tidur, seperti serbuk sari, spora jamur, dan debu yang menyebabkan alergi," sambungnya. (ZP/06)