![]() |
gambar: pexels.com |
Tapi, pernahkah kalian penasaran kenapa Hari Valentine identik dengan coklat? Bagaimana awal mulanya? Ternyata ada latar belakang sains di balik fenomena yang sudah menjadi budaya di dunia ini.
Menurut Forbes, Coklat sendiri bermanfaat untuk kesehatan jantung, meningkatkan fungsi kognitif, dan kaya akan nutrisi. kita pasti sudah banyak tahu tentang manfaat dari biji kakao ini.
Dari budaya kuno hingga era modern banyak yang mengklaim bahwa coklat hitam mampu meningkatkan gairah saat bercinta. Sehingga coklat sangat pas dijadikan hadiah kepada pasangan tercinta dalam perayaan hari valentine.
Bahkan The New York Times memberitakan bahwa kaisar terkenal Montezuma dikabarkan telah mengonsumsi biji kakao. Tidak tanggung-tanggung, sang kaisar mengkonsumsi biji kakao tanpa diolah menjadi cokelat terlebih dahulu. Ia memakannya begitu saja layaknya cemilan. Biji kakao menjadi "bahan bakar kencan romantisnya".
Penelitian lain menyebutkan bahwa secara ilmiah biji kakao mengandung tryptophan dan phenylethylamine. Dua bahan kimia ini dapat mempengaruhi pusat kesenangan di otak manusia. Dengan memberikan coklat kepada pasangan, tentu kita berharap ia akan merasakan kesenangan akibat rangsangan zat tryptophan dan phenylethylamine yang terkandung di dalamnya.
Lantas seberapa besar pengaruh coklat terhadap gairah seksual manusia? Sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa jumlah bahan kimia yang terkandung dalam coklat ini terlalu sedikit untuk memiliki efek nyata pada keinginan akan gairah seksual. Coklat hanya memberikan rangsangan kabahagiaan dalam otak yang tidak sampai pada pembangkitan gairah seksual.
Hari valentine semakin dekat. Sudahkah kamu membeli coklat sebagai hadiah valentine untuk pasanganmu? [Love]
KOMENTAR