![]() |
Mahasiswa tengah menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) UIN Walisongo Semarang. |
Semarang, IDEAPERS.COM - UIN Walisongo secara resmi telah membagikan kartu sakti atau Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang memiliki tiga fungsi sekaligus bagi mahasiswa angkatan 2017.
Adapun fungsi KTM itu di antaranya menjadi kartu pengenal mahasiswa, kartu ATM dan kartu Parkir.
Memang jelas kartu itu memudahan mahasiswa karena cukup membawa satu kartu. Namun yang menjadi ketakutan ketika KTM itu hilang.
Kasubag Informasi Kemahasiswaan UIN Walisongo, Fadhol mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengurus KTM yang hilang.
Disebutnya, mahasiswa bisa mulai dengan mengajukan surat permohonan kehilangan dari masing-masing fakultas dan meminta surat keterangan kehilangan dari kepolisian.
"Kedua surat itu nanti difotokopi lalu dibawa ke bagian akademik dan kemahasiswaan. Nanti kita buatkan surat pengantar sehingga bisa lanjut ke proses pencetakan kartu," kata Fadhol, Jumat (10/1).
Fadhol mengatakan, saat ini pembuatan KTM bisa diurus satu hari jadi. Berbeda dengan sebelumnya yang mencapai tiga bulan.
"Sekarang kita sudah bisa cetak sendiri, kalau dulu bisa sampai tiga bulan karena kan yang membuat bank, bukan kita," ucapnya.
Dijelaskan, pembuatan KTM baru tidak dipungut biaya. Namun karena KTM itu telah terintegrasi dengan kartu parkir sehingga harus mengganti biaya sebesar Rp 20.000.
"Untuk KTM gratis, yang bayar kartu mifare-nya (kartu parkir) karena kartu mifare harus beli di luar. Jadi harus ganti Rp 20.000. Itu pun bukan wewenang kami, melainkan dari pencetak kartu parkir itu," jelasnya.
Dilanjutkan, untuk pengganti KTM sementara mahasiswa bisa meminta surat pengantar dari fakultas atau menggunakan kartu perpustakaan. [Rep. Agung/Red. Ainun]
KOMENTAR