![]() |
Kondisi Masjid Al-Fitroh lantai tiga kampus 2 UIN Walisongo |
Semarang, IDEAPERS.COM- Kondisi masjid Al-Fitroh kampus dua UIN Walisongo yang kotor membuat mahasiswa resah. Hal ini diungkapkan oleh mahasiswa Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Rani. Ia mengatakan sering menemui tempat kotor di masjid, khususnya di bagian putri.
“Titik yang sering saya temui dalam keadaan kotor itu tempat wudhu yang licin, karpet salat yang bau, sudut-sudut yang tidak mudah dijangkau dan kamar mandi,” ungkapnya ketika diwawancarai kru magang LPM IDEA, Rabu (17/10/18).
Hal serupa diungkapkan oleh mahasiswa ISAI lainnya, Fatima. Ia menyayangkan beberapa mukena di masjid yang jarang dicuci.
“Beberapa mukena jarang dicuci, padahal salat itu harus dalam keadaan suci,” tutur Fatima.
Sama halnya dengan Fatima, mahasiswa ISAI semseter satu, Putri juga mengeluhkan keadaan karpet masjid yang berdebu. Hal tersebut membuatnya gatal-gatal setelah salat. “Karpetnya terutama, saya itu alergi debu. Sehingga, setelah salat pasti saya gatal-gatal,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu takmir masjid Al Fitrah, Ahmad Nafi’ mengakui bahwa kekotoran di toilet, tempat wudhu dan bagian lainnya dikarenakan kurang telitinya takmir dalam membersihkan.
“Kalau untuk toilet dan kebersihan lainnya, mungkin itu sebab kurang telitinya takmir yang membersihkan,” ungkap Nafi'.
Takmir lain, Mana Al Murtaki menambahkan hanya mampu mencuci mukena maksimal dua minggu sekali karena terkendala dana. Sementara, jumlah mukena yang ada di masjid sebanyak 59 buah.
“Karena dana dari masjid sendiri itu belum ada selain dari infaq permanen atau infaq Jumat. Itu masih untuk bisyarah khatib dan biaya kebutuhan lainnya yaitu empat galon. Sehingga kami juga berfikir, sisa uang itu hanya sedikit padahal masih ada mukena yang belum dicuci dan karpet yang belum dibersihkan,” jelas Mana.
Mereka berharap agar mahasiswa bersama-sama menjaga kebersihan masjid terutama untuk bagian putri. Seperti tidak membuang sampah di dalam masjid dan mengembalikan mukena pada raknya.
“Kami sendiri yang setiap pagi membersihkan masjid sering kali menemui adanya botol berserakan atau sampah lainnya. Kami mohon kerja samanya untuk bersama-sama kita jaga fasilitas ini,” harap Mana. [Rep. Salsa/Red. Bell]
KOMENTAR