![]() |
Ilustrasi: klippingsastra.com |
Hingga saat tanganku bersekutu dengan kertas dan pena ini
aku masih tak mau menyerahkan diri
kepada para manusia, kepada siapa saja
yang menjadikan kata-kata sebagai budak janji
Bibir yang tak pernah berhenti bicara
adalah pengap udara di jalanan kota
Lidah yang tak sempat mengalah
adalah derap magma yang merayap pada dinding-dinding kawah
Di sudut bumi tempat aku menulis narasi ini
aku enggan sedikit pun untuk berbagi
janji dan mimpi saling menjauh
menjadi musuh yang tak pernah bertemu
hingga saatnya nanti
debu dan pasir menjelma waktu
dan bulan Juli kembali bertamu padaku [A.M.]
Di penghujung bulan Juli, 2018, Pati.
KOMENTAR