![]() |
Kajur SAA UIN Walisongo Afnan Anshori |
Semarang, IDEApers.com - Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang akan memberikan beasiswa langsung sebesar Rp 5 juta untuk mahasiswa baru yang akan kuliah di prodi ini.
Kepala Jurusan SAA, Afnan Anshori mengatakan, beasiswa tersebut akan ditransfer langsung kepada maba yang telah lolos kuliah di SAA. Namun pemberian beasiswa langsung tersebut diakuinya masih melihat jumlah pendaftar terlebih dahulu.
"Begitu masuk langsung dapat beasiswa. Namun misalkan jumlah mahasiswa melebihi kuota maka akan ada seleksi yang tentu nanti kita lihat mana yang lebih unggul dari aspek akademiknya, yang secara administrasi kita lihat dari nila di SMA dan kemampuan bahasa, terutama bahasa Inggris," kata Afnan, Jumat (06/07/18).
Dijelaskan, beasiswa yang diberikan tidak termasuk pembiayaan terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT), namun jika uang tersebut ingin digunakan untuk membayar UKT, hal itu dikembalikan ke maba.
"Terserah mahasiswa mau digunakan untuk (membayar) UKT atau lainnya. Ya... Rp 5 juta lumayan bisa untuk membayar UKT dan meringankan beban orang tua," Ujar dosen yang mengajar mata kuliah Studi Konflik dan Perdamaian itu.
Ditambahkan, beasiswa SAA ini akan diberikan selama satu tahun penuh dan ke depan pihak fakultas akan mengusahakan agar mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa bisa lanjut hingga semester delapan.
“Kami akan berusaha agar mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa lanjut hingga 8 semester, sampai lulus. Itu harapan kami,” ujarnya.
Ia melanjutkan, ke depan juga direncanakan mahasiswa SAA yang telah mendapatkan beasiswa itu agar diberikan asrama sehingga bisa lebih intensif dalam pembelajaran.
“Ke depan ingin seperti Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK), namun tahun ini kita fokus dulu penerimaan mahasiswa karena kita butuh persiapan matang,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dengan kuliah di Prodi SAA mahasiswa akan banyak keuntungan dalam mengembangkan potensinya.
“Profil SAA 50% kurikulum itu mediasi dan resolusi konflik. Profil di situ sudah didukung dengan mata kuliah, dan ada praktik juga ke lembaga sosial keagamaan, sehingga sudah punya bekal, sudah disiapkan baik teoritis maupun taktisnya,” pungkasnya. [Rep. Nui/Red. Bella]
KOMENTAR