Barier gate berbayar di kampus satu UIN Walisongo |
Semarang, IDEApers.com - Mahasiswa UIN Walisongo harus bayar seribu rupiah ketika masuk kampus pada tahun 2019 mendatang. Hal itu seperti yang dikatakan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Priyono.
"Saat ini sampai satu tahun ke depan, tarif parkir untuk mahasiswa gratis. Tapi tahun berikutnya, 2019, tarif akan diberlakukan untuk semuanya (mahasiswa dan masyarakat umum). Ini sebagai kontribusi mahasiswa terhadap universitasnya," tegas Priyono kepada kru IDEApers.com, Senin, (12/03/18).
Lebih lanjut, Priyono mengatakan, mahasiswa akan dikenakan tarif seribu rupiah. Sedangkan masyarakat umum akan dikenakan tarif sebanyak tiga ribu rupiah. Sistem pembayarannya sama seperti sistem e-tol.
"Kita tinggal menempelkan kartu parkir pada barcode scanner saja. Jadi kartu parkir tersebut harus selalu diisi saldo agar bisa digunakan. " jelasnya.
Priyono menambahkan, selain untuk menanggulangi banyaknya pencurian motor di kampus, hal ini juga bisa mengurangi jumlah masyarakat yang parkir liar di lingkungan universitas.
"Ini menindaklanjuti dari kejadian-kejadian kehilangan kendaraan yang akhir-akhir ini terjadi di UIN Walisongo. Selain itu juga untuk mengatasi parkir liar dari kendaraan di luar staff maupun mahasiswa UIN yang menumpang parkir," imbuhnya.
Kata Priyono, mahasiswa memang membayar UKT, akan tetapi anggaran tersebut sifatnya bukan opersional kampus melainkan digunakan untuk kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Sedangkan, barier gate bisa digunakan untuk biaya opersional kampus.
"UKT kan sifatnya in out. walaupun itu sudah masuk Badan Layanan Umum (BLU). Tapi, kalau barier gate kan enggak. Bisa digunakan untuk opersional kampus, kaya bangunan dan sebagainya," katanya.
Priyono menegaskan bahwa UIN Walisongo telah menjadi BLU, sehingga universitas harus memenuhi semua pembiayaan yang ada di kampus termasuk barier gate.
"Semisal, anggaran kita 1 tahun 100 milyar, sebelum BLU uang 100 milyar itu semuanya diberikan dari pemerintah full. Tapi setelah BLU, pemerintah hanya memberikan 75 milyar, sedang yang 25 milyarnya diambil dari kita (universitas)," tegasnya.
Priyono juga telah menginstruksikan kepada seluruh kepala bagian dari masing-masing fakultas untuk membuat dan menyebarkan surat edaran mengenai sistem ini kepada seluruh warga UIN Walisongo yang berada pada naungannya.
"Karena secepatnya setelah sistem ini dirasa efektif, barier gate akan diterapkan di gedung kampus yang lain (kampus dua dan kampus tiga)." pungkas Priyono.
[Rep. Nui, Isqi/Red. Abdi]
KOMENTAR