![]() |
Instagram: @imamtaufiq.now |
Semarang, IDEApers.com - Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Pengadaan (WR II), Imam Taufiq, mengatakan bahwa usulan barier gate berbayar itu ada tapi masih dalam masa pengkajian. Sehingga kapan kebijakan itu akan diterapkan ia mengaku tidak mengetahui.
"Belum ada keputusan, itu harus ditetapkan oleh rektor. Usulan-usulan seperti itu (barier gate berbayar untuk mahasiswa) ada, tapi belum diambil keputusan. Sekarang saya berpikir bagaimana sosialisainya belum selesai, di kampus satu aja belum . Kampus satu dua dan tiga aja belum," tegasnnya.
Soal pembuatan kartu akses parkir untuk mahasiswa, Ia menegaskan bahwa universitas tidak bekerjasama dengan lembaga lain. Sehingga mahasiswa tidak perlu membayar untuk mendapatkan kartu itu.
"Cuma kalau soal kartu itu dibantu oleh BRI Syariah (BRIS), itu bukan kerjasama. Itu sebagai kontribusi BRIS yang selama ini kita beri tugas untuk mengelola tax di UIN Walisongo. Awalnya itu sepuluh ribu, jadi delapan ribu. Itu gak tahu mereka melakukan lelang atau apa, yang penting kartu yang kompatible bukan dalam bentuk yang asal jadi," jelasnya.
Kata Imam, dirinya telah melakukan pengamatan barier gate ke beberapa universitas yang telah memberlakukan hal itu untuk dikaji, serta dijadikan evaluasi untuk UIN Walisongo.
"Tim saya sudah mensurvei semua kampus yang berbayar dan tidak berbayar, dan saya sudah punya skemanya. Tapi ini masih saya pelajari," tegas imam.
Lebih lanjut, ketika ditanya perihal sampai kapan barier gate ini gratis untuk mahasiswa, Imam menegaskan bahwa untuk saat ini masih gratis untuk mahasiswa. Barier gate berbayar harus melalui kajian mendalam serta keputusan bersama termasuk keterlibatan mahasiswa.
"Ya kan saiki gratis, sampai lihat waktunya nanti. Ini kan wacana, gak usah ditentukan. kita lihat momentumnya yang pas, kita lihat masukan dari mahasiswa bagaimana," imbuhnya.
[Rep. Abdi/Red. T]
KOMENTAR