Semarang, IDEApers.com - Wartawan senior TEMPO, Rofiuddin mengatakan, faktor ekonomi telah menjadi salah satu penyebab maraknya berita HOAX yang muncul belakangan ini. Mereka memanfaatkan trafik pengunjung yang tinggi untuk mendapatkan penghasilan melalui google adsense.
"Seperti data yang diungkap tirto.id, lewat layanan Google adsense para penebar berita HOAX ini bisa mendapat jutaan rupiah setiap bulannya," ujar Rofiuddin salah satu pembicara di acara bedah majalah LPM IDEA di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, Kamis (15/06/17).
Rofiuddin yang juga Staf KPID Jawa Tengah itu pun mengatakan, selain faktor ekonomi maraknya berita HOAX juga bisa dipengaruhi faktor lain, seperti faktor politik. Bahkan, menurutnya ada pula faktor iseng-iseng semata untuk memperkeruh suasana.
"Sebetulnya banyak faktor, bisa saja karena faktor ekonomi, politik, bahkan ada yang iseng," katanya.
Agar bisa mengurangi HOAX, Ia mengatakan pemerintah bisa menagkap oknum penyebar berita HOAX. Bisa pula dengan melakukan deradikalisasi, pemblokiran, sosialisasi bahaya HOAX, dan pendidikan literasi bagi masyarakat.
"Pemerintah sudah semestisnya memberikan pembinaan terhadap HOAX. Perlu pula ketegasan dari pemerintah terhadap oknum-oknum ini," pugkasnya.
Sementara hadir pula dalam acara, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Najahan Musafak, kru LPM se-kota Semarang, dan puluhan mahasiswa UIN Walisongo. [Rep. Khan/Red. Abdi]
KOMENTAR