
Semarang, IDEApers.com - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Najahan Musafak mengatakan, mulai dari dulu generasi muda selalu menjadi sasaran perekrutan anggota teroris. Data yang ada menyebutkan pelaku bom bunuh diri adalah mereka yang berkisar pada umur 18 hingga 31 tahun.
Hal ini diungkapkan Najahan, dalam acara bedah majalah LPM IDEA di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, Kamis (15/06/17).
Najahan pun mencontohkan, salah satu korban yang menjadi teroris baru-baru ini adalah siswa SMK yang masih berumur 19 tahun warga Karonsih, Ngaliyan, Kota Semarang. Ia menjadi satu dari enam teroris yang ditembak mati di Tuban, Jawa Timur.
"Saya dua hari ikut mengurus jalannya tes DNA dan pemakaman korban. Keluarga mereka syok (tidak menyangka keluarganya terlibat menjadi teroris)," katanya.
Saat ini, ia pun mengaku jika pemerintah mengalami kedodoran penanggulangan radikalisme dan terorisme.
Meski kedodoran, pemerintah terus melakukan upaya deradikalisasi. Pemerintah berupaya mengembalikan mereka yang terpengaruh propaganda teroris.
Najahan menambahkan jika faktor menjadi teroris bisa dari berbagai hal, seperti agama, dendam dan motif ekonomi. Meskipun banyak faktor, ia pun mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk kembali memahami agama secara komprehensif. Memahami agama secara utuh.
"Kita perlu melihat secara komprehensif untuk memahami agama, meskipun masih banyak faktor mereka mau jadi teroris. Tidak hanya faktor agama saja mereka mau jadi teroris, bisa karena demdam, ekonomi dan hal lain," imbuhnya. [Rep. Khan/Red. Abdi]
KOMENTAR