"Penemuan penting dalam hidupku hanya ada dalam kemisteriusan cinta, sehingga semua alasan logis dapat ditemukan".
John Nash, ahli matematika asal Virgina Barat ini memang sering dianggap aneh oleh teman-temannya. Kebiasaannya yang suka menyendiri dan tidak bisa bergaul dengan orang lain membuat teman-temannya segan dan tidak bisa mengenal baik sosok sebenarnya John Nash.
Namun di balik keanehan itu terdapat "beautifull mind" dalam diri John Nash. Ia memiliki kecerdasan luar biasa dalam ilmu matematika. Ketika masuk Universitas Pricenton September tahun 1947, John Nash tidak pernah sekalipun masuk kelas. Ia menganggap hal itu membuatnya semakin bodoh dan tidak bisa menemukan ide murninya.
Akhirnya ia terbelunggu dengan pikirannya sendiri. Ia begitu kesulitan menemukan ide murninya sehingga dipaksa pengajar di Universitas tersebut supaya segera membuat karya dan harus diterbitkan.
Semua berjalan lancar, Nash berhasil mendapatkan ide murninya, dan ia dinobatkan sebagai profesor termuda ketika itu. Namun, karena "beautifull mind" yang ia miliki, membuat Nash sulit membedakan antara hal yang nyata dan fana. Nash mengidap penyakit schizophrenia.
Parcher dan Charles, teman imajinatif Nash yang selalu mengganggunya perlahan menghancurkan kehidupan Nash. Sampai-sampai ia dianggap orang gila dan dimasukan ke rumah sakit jiwa.
Nash semakin hancur, karena istri Alicia pun tidak percaya bahwa dia adalah seorang yang waras. Dalam ketidakwarasan ia mencoba menjadi orang normal, namun hanya ejekan dan cemoohan dari orang sekitar yang ia dapatkan.
Dengan keinginan yang kuat dan keteguhan Alicia yang terus memberikannya semangat untuk berubah menjadi kunci kembalinya kehidupan gemilang Nash. Ia pun berhasil menjadi normal kembali dan mendapatkan penghargaan nobel.
Film yang diambil berdasarkan kisah nyata ini, memang agak membosankan. Awalnya hanya bercerita tentang Nash dan kegilaannya karena ilmu pengetahuan dan penyakit schizophrenia. Namun pada pertengahan film alurnya berubah menjadi tegang dan membingungkan sehingga penonton akan merasa penasaran akhir cerita dari film ini.
Ron Howard sutradara dalam film tersebut belum terlalu gamblang meyajikan sosok Nash yang sesungguhnya. Sehingga terlihat seperti ada bagian-bagian dalam film tersebut yang sengaja dibiarkan kosong.
Film dengan durasi lebih dari dua jam ini memiliki pertanyaan besar dan tidak akan pernah terjawab. Bagaimana kehidupan Nash, bagaimana keadaan keluarganya ketika ia masih kecil, apa yang mempengaruhi Nash hingga ia mengidap schizophrenia, semua sengaja dibuat tidak jelas.
Terlebih Nash telah meninggal dalam kecelakaan taksi bersama istrinya. Pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan Nash yang masih membingungkan itu tidak akan terjawab selamanya. Ia akhirnya menemukan prinsip akhirnya, mengubur semua kisah serta imajinasi gilanya sendiri, selamanya. [Abdi/N]
KOMENTAR