WakilRektor III UIN Walisongo, Suparman Syukur, memberikan sambutan dalam penutupan Orsenik 2016 |
Semarang, IDEAPERS.com – Ketidakjelasan pencairan dana Orientasi Olahraga, Seni, dan Keahlian (Orsenik) 2016 sampai hari Rabu (28/09/16) memaksa para Penanggung Jawab (PJ) cabang lomba mengeluarkan dana pribadinya untuk kegiatan Orsenik. Seperti yang dilakukan salah satu PJ cabang lomba olahraga Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Misbah.
Misbah mengaku terpaksa menggunakan dana pribadi karena tak kunjung mendapatkan dana dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUHum.
"Dana yang kami terima untuk cabang lomba olahraga sebetulnya masih kurang, kita hanya dapat seratus ribu rupiah. Dana segitu tidak cukup, bahkan kami terpaksa iuran bersama-sama untuk menutup kekurangannya," tutur Misbah.
Menanggapi permasalahan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Walisongo, Suparman Syukur mengatakan tidak ada istilah tombok dalam Orsenik 2016. Ia menegaskan bahwa tidak mungkin jika panitia tombok menggunakan dana pribadinya. Menurutnya dana talangan yang dikeluarkan sudah sesuai dengan RAB yang diajukan Penanggung Jawab (PJ) lomba.
"Kalau istilahnya tombok, itu tidak. Cuma mungkin ada tambahan lebih dari itu, sehingga tombok sendiri," tandas Suparman.
Sementara itu terkait dana Orsenik 2016 yang tak kunjung turun, Suparman mengungkapkan, dana tersebut baru bisa turun setelah acara telah terealisasikan. "Karena kita adalah institusi negeri, maka dana dikucurkan setelah selesai kegiatan. Meskipun demikian, kan juga ada dana talangan," ungkap Suparman usai penutupan Orsenik 2016 di halaman Gedung Serba Guna (GSG) Rabu (28/09/16) malam.
Terkait dengan dana talangan, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo, Riski, menuturkan bahwa DEMA menerima dana talangan sejumlah tiga puluh juta rupiah. Menurutnya, dana tersebut tidak cukup untuk menutupi kebutuhan peserta Orsenik 2016.
"Kemarin kita dapat subsidi dari pihak kampus sebesar tiga puluh juta, untuk men-cover seluruh peralatan tapi tidak mencukupi. Lha, untuk yang lain-lainya kita carikan," tutur mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi tersebut.
Untuk menutupi kekurangan selama persiapan dan pelaksanaan Orsenik 2016, lanjut Riski, panitia terpaksa harus tombok. “Kita pun secara pribadi juga nombok dengan uang pribadi. Kita usaha maksimalkan dulu untuk kegiatan ini," tutur Riski.
Hingga berita ini diturunkan dana Orsenik 2016 belum bisa dicairkan sepenuhnya karena masih menunggu Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dari Bendahara DEMA UIN Walisongo, Yuli Haflah. (Rep. Islah/Red. Nashokha)
KOMENTAR