![]() |
A. Rofiq (kiri) menjadi moderator seminar Penangkalan Paham Radikalisme dan Terorisme dengan pembicara Imam Taufiq (tengah) dan Moh. Thoha (kanan) |
Semarang, IDEApers.com - Di era globalisasi seperti sekarang ini, ada
keterkaitan erat antara pemuda, radikalisme, dan internet. Pelaku aksi
radikalisme lebih banyak dilakukan oleh para pemuda, yang memperoleh paham radikal melalui
internet.
Berdasarkan pemaparan Wakil Rektor Bidang Administrasi
Umum, Keuangan dan Perencanaan UIN Walisongo, Imam Taufiq dalam Seminar Penangkalan PahamRadikalisme dan Terorisme menyatakan bahwa sebanyak 47.3 persen pelaku
radikalisme adalah generasi muda berusia 21-30 tahun.
Paham radikalisme tersebut, lanjut Imam, lebih banyak
disebarluaskan melalui internet, mengingat lebih dari 50 persen jumlah penduduk
Indonesia adalah pengguna internet. Dari jumlah tersebut 82% di antaranya
adalah generasi muda berusia 18-35 tahun.
Untuk menangani hal tersebut, Imam Taufiq menyatakan
bahwa Indonesia memerlukan strategi deradikalisasi, menguatkan empat pilar
kebangsaan, serta mengedepankan Islam rahmatan lil’alamin.
(Rep. Kiki-Fatiha/Red. Lee)
KOMENTAR