![]() |
Antrian mahasiswa baru UIN Walisongo yang hendak melakukan tes kesehatan mengular hingga ke samping gedung Kopertais |
Semarang, IDEApers.com – Poliklinik
UIN Walisongo penuh-sesak dengan ratusan mahasiswa baru (Maba) jalur mandiri
yang ingin melakukan tes kesehatan, Kamis (18/08/16) siang. Jumlah tenaga medis
yang terbatas serta ruang tunggu yang sempit membuat maba harus rela
antre dan saling berdesakan menunggu giliran.
Antrean bahkan terlihat
mengular hingga samping gedung Koordinasi Perguruan Tinggi Islam (Kopertais) sehingga satu Maba pingsan dan harus
segera dikeluarkan dari desakan antrean.
Salah satu maba, Widia Agustina
mengaku sudah mengantre selama dua jam. Widia menilai bahwa penyebab dari
kesemrawutan ini adalah jumlah tenaga pelayanan yang kurang memadai.
Pendapat lain diutarakan oleh maba
jurusan Perbankan Syariah, Oktavia Widiastuti. Okta berpendapat, fasilitas yang
disediakan oleh pihak poliklinik masih minim, rangkaian proses tes kesehatan
pun kurang efisien.
“Kalau bisa tempatnya diperluas
lagi dan disediakan tempat duduk untuk antre, kasihan kalau berdesakan,” ungkap
Okta ketika diwawancarai kru IDEApers.com di sela-sela tes kesehatan.
Sementara itu maba jurusan
Perbankan Syariah, Evie Nurviana mengusulkan agar pihak poliklinik menyediakan
nomer antrean serta pengeras suara. “Dikasih nomer antrean dan pengeras suara,
biar teratur,” tegas Evie.
Akibat terlalu lama mengantri dan saling berdesakan, seorang maba jatuh pingsan karena kelelahan. Petugas pun segera memberikan penanganan medis terhadap mahasiswa tersebut.
Lebih lanjut, pihak pegawai pelayanan Poliklinik UIN Walisongo mengaku, pelayanan tes kesehatan bagi maba telah sesuai dengan standar yang ditentukan, dan jumlah pegawai pun telah mencukupinya.
"Kita sudah minta bantuan dari Korp Suka Rela (KSR) itu sudah cukup, pegawai tes kesehatan juga sudah mencukupi, ini hanya karena mahasiswanya terlalu banyak saja dan tak mau bersabar," kata salah satu pegawai poliklinik yang tak mau disebutkan namannya itu.
(Rep. Fiq-Kan/Red. Lee)
KOMENTAR