![]() |
Arikhah (tengah) berfoto bersama para penguji usai sidang sidang disertasi |
Semarang, IDEApers.com - Pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam
pengembangan tasawuf direaktualisasi secara menarik dalam disertasi Arikhah,
Bendahara Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Tengah
hari ini (21/07/16). Salah
satu ciri pemikiran ulama ini adalah pengembangan tasawuf dalam ranah individu
maupun sosial. Bersamaan dengan itu murid Ibnu Taimiyyah ini pun ingin
menghidupkan tauhid.
Hal ini diwujudkan dalam surat al-Fatihah ayat kelima. Apabila
disaripatikan dalam ilmu tasawuf, dalam ayat ini, meurut Ibnu Qayyim, terdapat
nilai ibadah yang berisikan cinta dan penyembahan serta isti’anah.
Pemahaman ini dapat dirujuk dalam kitab Madarij al-Salikin Baina Manazil
Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in.
Arikhah beranggapan apablia muslim mampu mengaktualisasikan
zuhud dalam dunia modern, maka mereka akan berani menghadapi perkembangan
zaman. Dengan demikian tasawuf bukan lagi menjadi ganjalan dalam beribadah maupun
bermasyarakat.
“Tasawuf untuk menguatkan keimanan, bukan malah
menggerusnya,” ungkap Arikhah.
Disertasi yang berjudul “Reaktualisasi Pemikiran Ibnu
al-Qayyim al-Jauziyyah dalam Perkembangan Tasawuf” ini mengantarkan Arikhah
meraih gelar doktor dalam bidang tasawuf, UIN Walisongo. (Zul)
KOMENTAR