Hamba

Terniatkan di ribaan sepertiga malam, terniatkan “menahan” sampai adzan magrib terkumandang. Kesuciannya tak perlu didebatkan, mengotorinya berarti merusak suci dan utamanya. Ramadhan nan suci telah memeluk kita sekarang

Ada hal-hal yang tak diinginkan terkadang datang begitu saja, dari banyak jalan.. Inilah manusia dengan pikirannya. Hidup di hari-hari yang semakin sulit tidaklah semudah ceramah ustadz di televisi.. Etika dan estetika menjadi hal yang kesekian

Mereka juga sering asik bertengkar tentang dogma dan hitam putih dunia.. Namun melupakan predikat “hamba” dalam diri insan. Sedang anak-anak kecil masih belajar untuk hari depan, mencari jalan, mencari teladan.. Tak sedikit juga dari anak-anak itu telah salah jalan dan salah teladan. Dan, uang masih dengan fungsinya, menggoda mata-mata kehausan.. sedang mata batin dipaksa buta, sebuta-butanya

Inilah yang terjadi.. Hingga hari fitri datang, mungkin juga setelahnya, wajahnya akan tetap sama bahkan lebih liar. Akal tak lagi bernalar, hati tak lagi jadi mutiara.. Sedangkan orang-orang suci perlahan pulang padaNya, tak lagi ada yang memberi nasehat jalan suci hidup

Esok bukanlah hari ini.. Memaknai dengan cinta, bukan memaknai dengan hasrat..



**Poem By : K