![]() |
KH. Ulil Albab Arwani sedang menyampaikan materi. (foto: I'in) |
Sukron Makmun selaku ketua UKM JQH menjelaskan, seminar ini merupakan salah satu rangkaian agenda miladiyah UKM JQH el-Fasya ke-21. Selain seminar masih banyak agenda yang akan dilakukan, seperti temu alumni, khataman al-Quran, dan pengajian umum.
“Diadakannya seminar ini sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa atas problematika yang ada di masyarakat. Saya melihat banyak masyarakat yang kurang baik dan fasih dalam membaca al-Quran sehingga dianggap perlu pelatihan ini,” tambahnya.
Muhammad Nur Salim, mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Walisongo, menyambut baik adanya pelatihan tersebut. Ia berkeinginan mendalami metode agar mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar. “Dengan menguasai metode, kita dapat mengajari orang lain dengan mudah dan cepat,” kata pria asal Brebes ini.
Baginya, metode Yanbu’a adalah metode baru dalam pembelajaran al-Quran. Ia mengikuti seminar tersebut dikarenakan penasaran bagaimana metode itu. “Saya berharap bisa mengaplikasikan metode ini setelah mengikuti seminar ini,” ujar Salim.
Hal senada juga diungkapkan Rohimah, mahasiswi IAIN Surakarta, ia merasa penasaran dengan pelatihan tersebut. Rohimah senang karena tak perlu jauh-jauh datang ke Kudus. “Mumpung dekat, jadi saya ikut seminar ini,” tuturnya. (I’in/Gigih)
KOMENTAR