![]() |
Buku-buku terbitan Rasail. (doc.Islah) |
Semarang-IDEAPers.com- Rabu (04/06), Percetakan dan Penerbit Rasail mengadakan bazar buku keagaman di depan perpustakaan institut kampus 3
IAIN Walisongo Semarang. Muhammad Nur Ichwan selaku ketua penyelengara dan direktur Rasail mengatakan,
bahwa bazar ini diadakan sejak hari Senin (02/06) sampai sabtu (02/06), dan
dibuka dari jam 08.00 – 18.00 WIB. “Acara bazar ini dilaksanakan selama 1
minggu dari Senin sampai Sabtu, mulai jam 08.00 – 18.00 WIB,” papar Ichwan
ketika diwawancarai Selasa kemarin (03/06).
Penyelenggaraan bazar ini bertujuan untuk promosi
penerbit Rasail Media Grup beserta lini-lininya, diantaranya, Syiar Publishing,
Media Kampus Indonesia, Borobudur Indonesia Publishing, dan lain sebagainya.
“Dalam rangka promosi penerbit Rasail Media Grup dan lini-lini kami, maka
diadadakan bazar kecil-kecilan di area kampus IAIN Walisongo Semarang,” lanjut
Ichwan.
Ichwan juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini juga bermaksud
untuk mengenalkan mahasiswa kepada dosen-dosen beserta karya-karyanya, karena
kebanyakan buku-buku cetakan Rasail adalah hasil pemikiran dan karya dari
dosen-dosen IAIN. “Dengan adanya bazar ini, kami juga bermaksud mengenalkan
dosen-dosen IAIN beserta karya-karyanya kepada mahasiswa,” imbuhnya.
Harga yang tidak terlalu mahal menjadi salah satu hal
yang menarik minat mahasiswa untuk mencari atau membeli buku dalam bazar ini. Seperti
yang dikatakan oleh Anisa, mahasiswi Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI), “Karena harga yang cukup terjangkau dapat menarik minat
mahasiswa IAIN dan dengan harga yang tidak terlalu mahal, kita dapat menimba
ilmu lebih banyak.”
Hal senada juga dituturkan oleh Ichwan. Ia menambahkan,
bahwa selain harga yang murah, dalam bazar tersebut juga tersedia buku-buku
yang bersifat keagamaan, yang dapat membantu mahasiswa IAIN yang bergerak dalam
bidang keagamaan. “ Kami menawarkan buku-buku keagamaan dengan harga yang
terjangkau, sehingga mahasiswa dapat menimba ilmu lebih banyak dengan buku-buku
yang tidak terlalu mahal,” tambah dosen Fakultas Ushuluddin itu.
Kekurangan dari bazar ini adalah minimnya buku tentang
hukum perdata. Hal tersebut diutarakan oleh Ali Muhtasor, mahasiswa Fakultas
Syariah semester 2. “Buku-buku yang disediakan cukup banyak dan berisikan
keagamaan, tapi saya belum menemukan buku tentang hukum perdata yang sesuai
dengan mata kuliah saya. Harapan saya untuk kedepannya acara semacam ini dapat
menawarkan buku tentang hukum perdata,” jelas mahasiswa jurusan Ahwalus Syahsiyyah
ini.
Sedangkan Anisa, mengeluhkan tentang waktu pelaksanaan
bazar. “Kalau buat acara bazar mungkin bisa di awal bulan, karena mahasiswa
mungkin masih mempunyai cukup uang untuk membeli buku dan acaranya harus
continue, bukan hanya sebentar dan cepat,” imbuh mahasiswi semester 10 ini. (Islah-IDEA)
KOMENTAR