![]() |
dok. Fadhol |
Rembang-IDEAPers.com-Rabu (09/04), Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 digelar
hari ini. Semua elemen masyarakat Rembang
ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi tiap lima tahun ini. Masyarakat
lokal maupun perantauan silih berganti berdatangan. Kaum santri pun tak
ketinggalan.
Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09 Desa Kalipang, Kecamatan
Sarang, Kabupaten Rembang ramai didatangi para santri yang tidak pulang. TPS
ini berdekatan dengan Pondok Pesantren al-Anwar 2 dan Sekolah Tinggi Islam
(STAI) al-Anwar yang diasuh oleh K.H Maimoen Zubair.
Dari 289 jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), prosentase
pemilih dari kalangan santri adalah 40%. Hal ini dituturkan oleh Danang, ketua Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 09 Kalipang.
“Ada sekitar 40%
suara santri yang tidak pulang di TPS ini”, tutur Danang.
Meskipun tidak pulang, para santri tidak membuang hak
suara mereka dengan percuma. Mereka
bangga dengan menyoblos dari pada golput.
“Pemilu kan gunanya untuk memilih pemimpin. Jika kita
tidak menggunakan hak pilih, nanti kita akan menyesal bila pemimpin yang tidak
kita inginkan tiba-tiba terpilih”, kata Sofyan, salah satu santri al-Anwar.
Sofyan menambahkan, politik di negeri ini kurang baik.
Oleh karena itu, harus ada pemimpin ‘baik’
yang masuk dalam sistem demokrasi untuk memperbaiki dari
dalam. Jika golput selalu disuarakan, berarti itu sama saja dengan menutup
pintu kesempatan untuk pemimpin yang ingin melakukan perbaikan.
Ketika ditanya soal money politic, Sofyan
mengatakan itu haram dalam perspektif fikih dan sosial meski sudah umum
dilakukan.
“Alhamdulilah, kami para santri bersih dari money
politic. Karena Penyuap dan yang disuap dalam Pemilu akan masuk neraka
(hadits)”, tegasnya.
Sofyan menghimbau kepada semua santri agar tidak golput
dan tidak menerima uang suap dari Calon Legislatif (caleg). Ia juga menghimbau
agar memilih pemimpin dengan tendensi dan hati nurani.
“Jangan golput. Pilihlah pemimpin sesuai hati nurani.
Kita boleh berbeda dengan pilihan kyai. Tapi jika pilihan kyai punya tendensi, sebaiknya
ikut karena itu bagian dari akhlak belajar kepada seorang pemilik ilmu” himbau
Sofyan. (Fachry Uciha-IDEA)
KOMENTAR